Mandailing Natal, Sumatera Utara - Kebijakan pemerintah pusat menghapuskan tenaga honorer di lingkungan pemerintah mengancam nasib ribuan guru honorer di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara.
Pada perayaan Hari Guru ke-77 di lapangan Masjid Agung Nur Ala Nur Panyabungan, guru honorer berharap supaya pemerintah daerah Kabupaten Madina memperjuangkan para guru lulus menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau P3K.
Di tengah kegembiraan perayaan Hari Guru tersebut, ternyata ratusan guru yang menjadi peserta upacara menyimpan duka yang sangat dalam. Betapa tidak, saat ini nasib mereka sudah di ujung tanduk. Mereka terancam kehilangan pekerjaan akibat kebijakan pemerintah pusat yang akan menghapuskan tenaga honorer di lingkungan pemerintah.
Salah satu guru honorer, Solahudin Rangkuti, mengaku pasrah jika pada penerimaan P3K tahun ini kembali tidak lulus. Solahudin Rangkuti mengaku, kali ketiga mengikuti seleksi P3K namun tidak kunjung berhasil.
Load more