Asahan, Sumatera Utara – Lima orang tenaga kesehatan non ASN asal Asahan, Sumatera Utara, Jumat (25/11/2022), nekat melakukan aksi jalan kaki menuju Jakarta, guna menjumpai Presiden Joko Widodo di Istana Negara, dan Ketua DPR RI Puan Maharani untuk mengadukan nasibnya. Kelimanya juga merupakan perwakilan dari ratusan tenaga medis lainnya yang mempunyai nasib yang sama.
Menurut mereka, aksi nekat berjalan kaki menuju Jakarta ini sudah bulat dan sungguh-sungguh, sebagai salah satu bentuk protes terhadap Pemerintah Kabupaten Asahan yang selama ini tidak menganggarkan dana insentif tenaga medis sebesar Rp300 ribu per bulan.
“Kami sudah berulang kali melakukan aksi unjuk rasa, namun selalu tidak membuahkan hasil. Kali ini, kami nekat mengadukan nasib kami ke Jakarta dan menjumpai Pak Presiden,” ujar Fitri Napitupulu sambil berlinang air mata.
Fitri Napitupulu adalah salah satu tenaga medis non ASN yang mengaku sudah dua belas tahun bekerja di lingkungan Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Asahan.
“Tidak banyak loh bang yang kami minta, cuma Rp300 ribu per bulan, bukan hanya saya, tapi ratusan kawan-kawan lain juga menuntut insentif itu, mohon doa dan dukungannya semua, semoga perjalanan ini dilancarkan,” katanya lagi penuh haru kepada tvOnenews di depan Kantor Bupati Asahan, titik lokasi pertama mereka berjalan kaki menuju Jakarta.
Sebelumnya, hari Rabu (23/11/20220 lalu, Bupati Asahan Surya mengatakan bahwa anggaran nakes tersebut tak bisa ditampung dalam APBD karena tidak memiliki landasan payung hukum. “Kalau tidak ada payung hukumnya, kita tidak bisa paksakan, jika dipaksa, nanti terjadi masalah di kemudian hari,” kata Surya.
Dari pantaun tvOnenews, aksi jalan kaki ini diselimuti rasa haru, karena nampak puluhan tenaga medis lainnya, menemani dan memberi semangat kepada enam temannya itu dengan memberi pelukan dan bekal makanan.(jmg/wna)
Load more