Dan Inshaallah, pada hari Senin mendatang, kita bergerak bersama mengumpulkan semua pihak sekolah di Kota Medan untuk berperan bersama-sama mengantisipasi kejadian terulang lagi. Saya juga mengimbau sekaligus mengajak masyarakat khususnya para orang tua untuk lebih meningkatkan kewaspadaan menjaga dan tingkatkan kepedulian terhadap putra putri kita untuk tidak mengikuti kegiatan lain di luar kegiatan sekolah," tegas Chandra.
Sedangkan, Kabid SMK Dinas Pendidikan Provinsi, Sakti Siregar menjelaskan pihaknya siap mendukung arahan Kapolsek Sunggal dalam hal langkah mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali.
"Selain nantinya kita bersama Polsek Sunggal akan mengumpulkan semua sekolah memberikan arahan yang harus dilakukan pihak sekolah dalam hal penanggulangan. Saya juga berharap kepada seluruh masyarakat untuk sama-sama menjaga anak-anak kita agar tidak terulang kejadian serupa yang telah membuat terluka hati semua pihak,” ungkap Sakti.
Sakti Siregar pun menjelaskan bahwa paham anak pelajar di dunia pendidikan sekolah tidak dibenarkan ikut dalam organisai massa yang ada dan juga kelompok geng motor apapun itu.
"Untuk organisasi pelajar ini hanya OSIS. Di luar dari pada itu semua ilegal dan tak layak diikuti pelajar sekolah. Untuk itu akan kita imbau tegas dihentikan karena tidak dibenarkan. Dari Polisi juga ini tidak dibenarkan. Dinas Pendidikan akan berkordinasi dengan kepolisian agar tidak ada organisasi lain terkhususnya ormas dan komplotan geng motor di dalam dunia pendidikan pelajar sekolah," jelas Sakti.
Terakhir ia menyampaikan akan menertibkan anak-anak pelajar melalui sekolah masing-masing agar menghentikan pelajarnya yang terbukti terikut organisasi atau komplotan di luar OSIS.
Sementara itu, jenazah Muhammad Farid Eko tiba di rumah duka, Jalan Pinang Baris 2, Sabtu dini hari sekitar pukul 00.00 WIB.
Load more