Medan, Sumatera Utara - Polsek Sunggal gerak cepat mengungkap kasus pembacokan pelajar SMK Negeri 9 hingga tewas pada peringatan Hari Guru, Jumat (25/11/2022) kemarin, di dalam areal SPBU, Jalan Kapten Sumarsono, Desa Helvetia, Medan Deliserdang, Sumatera Utara.
Saat ini terlihat sejumlah pelajar telah diamankan berikut senjata tajam. Tak hanya itu, Kapolsek Sunggal, Kompol Chandra Yudha melakukan upaya pasti bersama Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara untuk mengakhiri peristiwa kekerasan yang merenggut nyawa di dunia pendidikan sekolah, khususnya di Kota Medan.
"Yang pertama kami menyampaikan duka mendalam atas peristiwa yang terjadi dengan korban meninggal dunia adek kita Muhammad Farid Eko, siswa kelas 10 SMK Negeri 9 Medan. Dan kami hadir ke rumah duka menyampaikan langsung rasa berbelasungkawa kepada keluarga.
Tim masih bekerja dan sudah ada barang bukti CCTV dan senjata tajam, juga mengamankan sejumlah adek-adek yang kita masih mintai keterangan," kata Kompol Chandra.
Chandra menjelaskan sudah berkoordinasi bersama Dinas Pendidikan Provinsi Sumut, dan pihak kepala sekolah yang hadir melayat ke rumah duka.
Ia katakan dalam pertemuan tersebut, ia menyampaikan solusi yang dilakukan bersama Dinas Pendidikan Provinsi untuk mengakhiri kejadian memilukan tersebut dan menghindari jatuhnya korban lain.
"Kita hadir di rumah duka, ada pihak sekolah adek kita yang menjadi korban dan juga Dinas Pendidikan Provinsi. Kita sudah berdialog dan saya sampaikan solusi yang harus segera dilaksanakan.
Dan Inshaallah, pada hari Senin mendatang, kita bergerak bersama mengumpulkan semua pihak sekolah di Kota Medan untuk berperan bersama-sama mengantisipasi kejadian terulang lagi. Saya juga mengimbau sekaligus mengajak masyarakat khususnya para orang tua untuk lebih meningkatkan kewaspadaan menjaga dan tingkatkan kepedulian terhadap putra putri kita untuk tidak mengikuti kegiatan lain di luar kegiatan sekolah," tegas Chandra.
Sedangkan, Kabid SMK Dinas Pendidikan Provinsi, Sakti Siregar menjelaskan pihaknya siap mendukung arahan Kapolsek Sunggal dalam hal langkah mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali.
"Selain nantinya kita bersama Polsek Sunggal akan mengumpulkan semua sekolah memberikan arahan yang harus dilakukan pihak sekolah dalam hal penanggulangan. Saya juga berharap kepada seluruh masyarakat untuk sama-sama menjaga anak-anak kita agar tidak terulang kejadian serupa yang telah membuat terluka hati semua pihak,” ungkap Sakti.
Sakti Siregar pun menjelaskan bahwa paham anak pelajar di dunia pendidikan sekolah tidak dibenarkan ikut dalam organisai massa yang ada dan juga kelompok geng motor apapun itu.
"Untuk organisasi pelajar ini hanya OSIS. Di luar dari pada itu semua ilegal dan tak layak diikuti pelajar sekolah. Untuk itu akan kita imbau tegas dihentikan karena tidak dibenarkan. Dari Polisi juga ini tidak dibenarkan. Dinas Pendidikan akan berkordinasi dengan kepolisian agar tidak ada organisasi lain terkhususnya ormas dan komplotan geng motor di dalam dunia pendidikan pelajar sekolah," jelas Sakti.
Terakhir ia menyampaikan akan menertibkan anak-anak pelajar melalui sekolah masing-masing agar menghentikan pelajarnya yang terbukti terikut organisasi atau komplotan di luar OSIS.
Sementara itu, jenazah Muhammad Farid Eko tiba di rumah duka, Jalan Pinang Baris 2, Sabtu dini hari sekitar pukul 00.00 WIB.
Jenazah disambut isak tangis pihak keluarga dan sejumlah rekan korban serta pihak sekolah SMK Negeri 9 yang hadir melayat.
Setelah jenazah tiba di rumah duka dan disemayamkan, rencananya Muhammad Farid Eko akan disemayamkan setelah salat Zuhur, Sabtu (26/11/2022) siang. (ysa/wna)
Load more