"Barulah kemudian kemarin, Jumat (25/11/2022) pelaku kembali lagi mengunjungi anaknya sehingga terjadilah kejadian naas tersebut," katanya.
Sebenarnya, kata Yeti, pihaknya tidak berniat mengadopsi, tapi karena kasihan melihat keluh kesah pelaku, maka dibantu biaya melahirkan dengan perjanjian tertulis bahwa pelaku sudah memasrahkan anaknya untuk diadopsi.
"Kami musyawarah, daripada terjadi hal yang tidak diinginkan atau bayi dibuang, lebih baik pihaknya yang merawat, maka keluarga sepakat untuk mengadopsi dan membiayai persalinan dengan perjanjian tertulis," ujarnya.
Yeti mengaku, sebelumnya tidak mencurigai gerak-gerik pelaku, karena memang sering menetap di rumahnya.
“Dan pada saat kejadian rumah kosong, bapak sedang ke bengkel, di rumah hanya tersisa adik iparnya Monica yang menjaga korban, pada saat sepi itulah pelaku melakukan aksinya, Monica pun tak berdaya menghalangi karena kalah postur tubuh, tangan Monica pun sempat tersayat saat mencoba menghalangi pelaku," ujarnya.
Setelah itu, Monica berlari keluar dan meminta pertolongan, saat kembali ke rumah, didapati korban sudah bersimbah darah pada bagian leher, dalam keadaan tidak bernyawa, sementara pelaku terdiam di lokasi kejadian, seperti linglung.
"Korban sudah dikuburkan tadi malam, Jumat (25/11/2022) di Pemakaman Dusun Dalam, Kecamatan Belimbing, keluarga saya sudah sangat sayang terhadap korban, apa lagi sudah menetap di rumah 10 hari, tentunya kami sangat sedih dan tidak menyangka," ujarnya berurai air mata.
Load more