Ia berharap, agar pohon yang ditanam ini dijaga dan dirawat oleh masyarakat, sehingga dapat menjadi alternatif pelestarian hutan, khususnya untuk menjaga habitat Orang Utan Tapanuli.
Berbagai jenis pohon yang ditanam, antara lain, petai, durian, jengkol dan lainnya.
“Jadi hari menanam itu bukan saja di hutan, tapi juga di sekolah sekolah dan perkantoran sebagai salah satu upaya menjaga pelestarian hutan,” lanjut Julius.
Katanya, keluarnya orangutan tapanuli di Kecamatan Adiankoting karena habitatnya terganggu, sehingga mendekati pemukiman warga mencari makan di kebun masyarakat.
“Makanya dengan penanaman pohon ini kita menyatakan bahwa sebenarnya kita bisa menambah pohon, sehingga tak harus mengusir Orang Utan Tapanuli,” sebut pria berkaca mata itu.
“Kami melihat bahwa hutan di Kabupaten Tapanuli Utara masih cukup baik. Kita tidak melihat hari ini, tetapi kita melihat ke depan, dan perlu dijaga untuk keberlangsungan kenyamanan habitat Orang Utan Tapanuli, sehingga juga perlu peran pemerintah untuk melakukan langkah-langkah pelestarian hutan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi wilayah BKSDA IV Tarutung, Sumut, Manigor Lumbantoruan yang hadir dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa kegiatan penanaman ini merupakan program kerja sama pihaknya dengan YEL dalam upaya pelestarian habitat Orang Utan Tapanuli di hutan Batangtoru khususnya hutan yang ada di Kecamatan Adiankoting.
Load more