Sawahlunto, Sumatera Barat - Sebagai bentuk rasa simpatik atas musibah yang terjadi, Kapolres Sawahlunto Akbp Purwanto Hari Subekti, S.Sos beserta beberapa Anggota membesuk Arif (26), korban kecelakaan
ledakan tambang batubara yang dirawat di ruangan ICU (Intensive Care Unite) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Sawahlunto, Sabtu (10/12/2022) malam.
"Akibat peristiwa ledakan tambang batubara bawah tanah tersebut ada 14 korban diantaranya 10 Meninggal Dunia (MD) dan 4 orang Luka bakar diantaranya 3 orang sudah diperbolehkan pulang untuk rawat jalan serta 1 orang masih dirawat di RSUD Kota Sawahlunto," kata Kapolres Sawahlunto AKBP Purwanto Hari Subekti, S.Sos.
"Saudara Arif merupakan salah seorang korban yang dirawat intensif karena luka bakar akibat kejadian ledakan di lubang tambang batubara bawah tanah PT Nusa Alam Lestari (NAL) yang terjadi pada hari Jumat (9/12/2022) sekira pukul 08.50 Wib," Ucapnya.
Melihat kondisi korban yang terbaring dengan kondisi tubuh luka bakar, Kapolres merasa sedih dan perihatin atas tragedi kecelakaan di lubang
tambang batu bara, tak lupa pula ia memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk kesembuhannya.
Dalam kesempatan tersebut, tanpa mengurangi perasaan duka, Kapolres menyampaikan pesan kepada korban beserta keluarga untuk semangat agar cepat sembuh dan selalu bersabar dalam menerima ujian yang diberikan oleh Allah SWT, Tidak ada segala sesuatu yang datang menimpa diri kita kecuali terjadi atas izin dari-Nya.
"Kepada pihak rumah sakit dan pihak-pihak terkait untuk selalu berkoordinasi serta berkolaborasi dalam memberikan penanganan lebih lanjut sehingga korban cepat pulih dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa," harap Kapolres.
"Para korban telah mendapatkan penanganan sangat baik oleh Tim medis RSUD Kota Sawahlunto yang berkompeten dan profesional sehingga diharapkan semuanya bisa terselesaikan dengan baik," ujar AKBP Purwanto.
Pihak kepolisian akan segera melakukan langkah -demi langkah menelusuri dan melakukan penyidikan dalam kasus tragedi meledaknya tambang batubara milik PT NAL di daerah perambahan kecamatan Talawi tersebut.
Hingga saat ini sudah 4 saksi yang sudah di mintai keterangan terkait tragedi tambang batubara meledak menelan 10 orang korban meninggal dunia akibat ledakanya, dugaan kuat sampai saat ini iyalah akibat gas metana yang padat dan menumpuk di dalam lubang tambang batubara itu.
Satu hal lagi yang jadi perbincangan masyarakat banyak di Wilayah Sawahlunto banyaknya pelanggaran oleh pihak PT NAL yang mana mulai dari SOP pekerja tambang yang minim hingga mempekerjakan anak di bawah umur. (bra/ade)
Load more