Lingga, Kepri - Puluhan warga pesisir di Dusun 01, Desa Jagoh, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) terserang penyakit gatal-gatal setelah mewabahnya ulat bulu di sekitar pemukiman mereka.
Ribuan ulat bulu itu berasal dari pohon-pohon bakau yang tumbuh di sekitar pemukiman warga. Banyaknya populasi ulat bulu menjalar hingga menempel di atap, dinding dan masuk ke rumah warga.
Sutini, salah seorang ibu rumah tangga yang anaknya mengalami gatal-gatal akibat wabah ulat bulu tersebut menuturkan, gejala awalnya gatal-gatal berupa bintik-bintik kecil kemudian makin membesar dan berwarna kemerahan.
"Gatalnya membuat susah tidur, obat dari rumah sakit berbentuk serbuk, sudah dua kali berobat, cuma gak mempan," ujar Tini, Senin (12/12/2022).
Berdasarkan keterangan Kepala Dusun 01 Desa Jagoh, Sumarni mengatakan, wabah ulat bulu sudah dua kali, namun wabah kedua ini lebih banyak dari sebelumnya.
"Memang dulu pernah terjadi, tapi sekarang lebih banyak, ada ribuan yang bersarang di Pohon-pohon," ujar Sumarni.
Sumarni juga mengatakan, sebagian besar warga yang terserang gatal-gatal akibat bulu ulat tersebut terbawa angin, menempel di tubuh dan rumah warga.
"Bulu-bulunya terbawa angin, ulat bulu itu bukan pas dia merayap yang bikin gatal, tapi bulu kering yang masuk ke rumah warga itu, itu yang buat warga kami resah," jelas Kepala Dusun.
Wabah ulat bulu tersebut, menurut Sumarni telah dilaporkan kepada pihak kecamatan dengan harapan cepat ditangani.
"Saya sebagai kepala dusun sudah melaporkan ke Kecamatan Singkep Barat, Pak Camat Taufik, meminta menurunkan orang dinas kesehatan ke lapangan, sekaligus meninjau wabah ulat bulu itu," tegas Sumarni.
Sementara Camat Singkep Barat, Febrizal Taufik mengungkapkan, wabah ulat bulu tersebut kini sudah ditangani dengan melibatkan Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga.
"Alhamdulillah, hari ini dengan upaya kita bersama kita coba membasmi hama-hamanya. Terkait dengan pasien-pasien itu sudah kita tanggulangi dengan pihak puskesmas," ungkap Febrizal Taufik.
Sejumlah petugas dari Dinas Pertanian Lingga sejak siang tadi masih melakukan penyemprotan pestisida untuk membunuh ribuan hama ulat bulu tersebut. (Ksh/Nof)
Load more