Aceh Barat, Aceh - Puluhan warga melakukan aksi protes di lokasi produksi perusahaan tambang batubara PT Mifa Bersaudara, di lokasi hauling, di Desa Bale, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat. Aksi tersebut telah dilakukan oleh warga selama tiga hari, karena tak kunjung direspon oleh pihak manajemen. Akibatnya, hauling angkutan batubara terhenti sementara waktu.
Spanduk protes ikut dipajang di beberapa titik oleh warga, karena ketidakpuasan masyarakat atas sikap perusahaan yang terkesan cuek dalam menyikapi tuntutan masyarakat sekitar lokasi produksi batubara.
“Kami atas nama masyarakat menyampaikan kepada PT Mifa Bersaudara untuk memberhentikan produksi sebelum menyelesaikan ataupun melaksanakan perbaikan terhadap fasilitas masyarakat IUP yang mengakibatkan kerugian masyarakat yang sudah rusak dan harus menjalankan yang telah tertuang dalam amdal yang telah ditandatangani oleh semua pihak,” tulis spanduk yang mengatasnamakan Desa Bale, Reudeup, Pucok Reudeup, Sumber Batu, Buloh dan Bukit Jaya, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat.
Aksi warga itu sudah dimulai sejak Senin (19/12/2022) hingga hari ini, Rabu (21/12/2022) mereka masih bertahan karena belum mendapat respon dari pihak perusahaan. Warga pun enggan berkomentar terkait aksi protes yang sedang berlangsung.
Upaya mediasi telah dilakukan antara perwakilan masyarakat dengan perwakilan perusahaan, didampingi oleh Wakapolres Aceh Barat serta Dandim 0105 Aceh Barat. Aparat penegak hukum juga mengawal di lokasi guna memastikan tidak ada tindak anarkis serta memberikan kenyamanan kepada pendemo.
Namun, sepertinya tidak ada titik temu sampai hari ini, sehingga aksi protes terus dilanjutkan oleh warga dari 6 desa dalam Kecamatan Meureubo, Aceh Barat itu. Mereka merupakan warga yang hidup dan tinggal di kawasan ring 1 produksi batubara milik perusahaan tersebut.
Load more