Langkat, tvOnenews.com - Baru-baru ini mencuat soal kabar pemukiman warga yang menetap di Dusun Sei Minyak, Desa Harapan Maju, Kecamatan Sei Lapan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, sudah 22 tahun atau 264 bulan tak merasakan aliran listrik. Hal itu pun membuat PLN UID Sumut angkat bicara dan merespon cepat melalui Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sumut, Yasmir Lukman.
"Memang benar dusun Sei Minyak Aman Damai ini belum masuk jaringan lsitrik dikarenakan memang akses ke lokasi lumayan jauh (3 KM dari jaringan existing) sehingga butuh perencanaan lanjut untuk melistrikinya," ujar Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sumut, Yasmir Lukman kepada tvOnenews.com melalui pesan WhatsApp, Sabtu (7/1/2023).
Tak hanya itu saja, dia juga menyebutkan akses memasuki lokasi desa tersebut jalannya masih sulit dilalui dan melewati perkebunan kelapa sawit milik masyarakat sekitar yang membutuhkan Kerjasama/koordinasi dari beberapa pihak, termasuk pengelola Taman Nasional Gunung Lauser.
"Memang saat ini terdapat 109 Kepala Keluarga (KK) yang selama ini menggunakan listrik dari genset," katanya.
Kemudian, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sumut, Yasmir Lukman juga katakan, beberapa waktu lalu ULP Pangkalan Susu telah melakukan survey ulang dan menjumpai perwakilan masyarakat saudara Hendri.
Ia katakan, pihaknya menyarankan agar membuat surat permohonan ke PLN melalui Kepala Desa atau Perwakilan masyarakat.
"Selanjutnya PLN akan Kembali mengusulkan perencanaan untuk membangun jaringan listrik di lokasi tersebut," jelasnya.
Bahkan dia juga jelaskan, bahwa perlu diketahui ada beberapa isu yang berkembang di lokasi tersebut. Dia sebutkan, bahwa menurut keterangan warga setempat Kepala Desa tidak ada dan mayoritas penduduk adalah mantan pengungsi kerusuhan di Provinsi Aceh beberapa tahun yang lalu.
"Kemungkinan lahan termasuk wilayah TNGL sehingga perlu dikroscek ke pihak pengelola TNGL," pungkasnya.
Anak Warga Dusun Sei Minyak, Desa Harapan Maju, Kecamatan Sei Lapan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, lagi Belajar dengan Penerangan Lilin.
Kemudian, saat disinggung warga setempat sudah pernah mengurus ke pihak PLN untuk mengaliri listri di wilayah tersebut dan diabaikan.
Dia mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada surat ke PLN terkait permintaan aliran listrik di Dusun Sei Minyak Aman Damai.
"Sementara, tahun 2020 sendiri sudah ada pembangunan jaringan lsitrik di Desa Harapan Maju," ujarnya.
Lalu, disinggung soal apakah pihak perangkat Desa dan Kecamatan sudah pernah melaporkan kondisi wilayah tersebut sudah 22 tahun tak dialiri listrik.
Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sumut, Yasmir Lukman itu menyebutkan, selama ini tak ada laporan ke PLN.
"Selama tidak ada laporan ke PLN baik dari Desa maupun Kecamatan. Berdasarkan keterangan dari Warga (Pak Darmo), bahwa mereka sebenarnya sudah mengkonsep surat permintaan pembangunan jaringan listrik, namun tidak diteruskan ke PLN karena Kepala Desa Tidak ada," jelasnya dengan tegas.
Di samping itu, dia juga menjelaskan bahwa pihaknya juga sudah meninjau lokasi tersebut pada hari Jumat (6/1/2023).
Seorang Warga Kampung Sei Minyak, Desa Harapan Maju, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, sedang Melipat Kain dengan Penerangan Lilin.
Sebelumnya diberitakan, Republik Indonesia sudah merdeka lebih dari 77 tahun. Bahkan, negeri Indonesia pun sudah mengalami perkembangan infrastruktur, baik dari infrastruktur jalan maupun sumber air dan aliran listrik.
Akan tetapi, hal itu malah tak dinikmati sebagian kecil warga yang menetap di Kampung Sei Minyak, Desa Harapan Maju, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Pasalnya, sudah 264 bulan atau selama 22 tahun tempat mereka tinggal tak tersentuh oleh aliran listrik. Hal ini diungkapkan langsung oleh seorang warga setempat bernama Heri (40) saat diwawancarai awak media, Selasa (3/1/2022).
"Kalau kami di sini sejak tahun 2000 hingga tahun 2022, ya sekitar 22 tahun sudah tanpa listrik dari negara," kata Heri saat ditemui awak media di kediamannya, Kampung Sei Minyak, Desa Harapan Maju, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Selasa (3/1/2023).
Tak hanya itu saja, Heri juga katakan, warga di desanya jika ingin mendapatkan listrik sekaligus penerangan harus menggunakan genset (Generator Set). Di mana genset itu milik perorangan yang disewakan kepada warga.
Mirisnya lagi, genset tersebut hidupnya dari pukul 18.00 WIB sampai pukul 23.30 WIB. Kemudian, ia beberkan, pada siang hari warga di Desa Harapan Maju, tanpa listrik.
"Jadi kalau kami gunakan genset, kami itu bayar, karena genset itu punya milik perorangan. Per titiknya kami bayar Rp 300 ribu per bulan. Nah, kami di sini dikenakan pembayarannya setengah setiap sebulan sekali," kata Heri.
"Kalau per titik itu ada tiga rumah, jadi Rp100 ribu per bulan satu rumah," sambungnya menjelaskan.
Selain itu, ia juga ungkapkan bahwa warga yang memakai genset tersebut juga sering mengeluh. Hal ini lantaran, genset tersebut sering rusak dan genset tersebut pun kemampuannya untuk menerangi rumah warga tak terlalu kuat.
"Genset yang kami sewa itu kemampuannya nggak terlalu begitu kuat, jadi sering terjadi kerusakan dan sebagainya," beber Heri.
Sementara, warga di Desa Harapan Maju yang memakai genset itu berjumlah kurang lebih 150 Kepala Keluarga (KK) dan sangat bergantungan dengan genset itu.
"Harapannya, karena kami bagian dari bangsa Indonesia, karena selama ini kami belum merasakan kemerdekaan yang sebenarnya, jadi kami mohon kepada bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tolong kami,” ujarnya.
“Sudah cukup lama kami menderita seperti ini. Karena selama 22 tahun kami kurang penerangan dan masalah penerangan ini juga mencangkup pendidikan bagi anak-anak kami juga," sambungnya menjelaskan harapannya.
Kemudian, dia juga jelaskan, bahwa dirinya yang mewakili warga lainnya juga sudah memohon ke sana - ke mari. Namun, ia katakan, masih saja terkendala, karena banyaknya oknum yang tidak suka dengan mereka tinggal di tanah tersebut.
“Karena kami kan berawal dari pengungsian. Tapi bagaimanapun kami juga adalah rakyat Indonesia yang punya hak sama dengan orang-orang di luar sana," kata Heri.
Di samping itu, Camat Sei Lepan, Muhammad Iqbal Ramadhan mengatakan, jika listrik yang mengaliri Desa Harapan Maju, sudah masuk pada tahun 2022.
"Desa Harapan Maju, udah masuk tahun 2022 ni bang," kata Iqbal.
Namun demikian, dirinya kembali akan mengecek Desa Harapan Maju tersebut sudah dialiri listrik atau belum.
Kemudian, Iqbal menambahkan, dalam waktu dekat ini pemasangan arus listrik akan dilaksanakan di Dusun VI Pancasila, Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat.
"Sebanyak 120 KK, jarak tempuh terdekat pemasangan tiang Listrik dari Afdeling XI, Kwala Sawit, dengan jarak empat kilometer (85 tiang)," katanya. (aag)
Load more