Adapun 8 elemen yang terlibat dalam program Makmur ini adalah Petani, offtaker yang dipimpin oleh ID Food, pemda setempat hingga penyuluh, perbankan yang dipimpin oleh BRI, pupuk dan anti hama dari Sam Hyang Seri, teknologi pertanian, serta perizinan dan dokumentasi.
Menurut Adri, semua program Makmur ini dilaporkan lengkap secara digital dan dilaporkan langsung ke presiden lewat aplikasi Aifarm dan Dasboard. Sehingga data Makmur lengkap, izinnya harus ada dan akan diinput di aplikasi.
"Ini bentuk digitalisasi juga. Jadi para pejabat tinggal buka di aplikasi dan cek di mana saja Program Makmur terlaksana, berapa petaninya dan produksinya berapa. Program ini didukung oleh teknologi informasi untuk dokumentasi dan laporan," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Karo, Metehsa Purba sangat berterima kasih adanya Program Makmur di Desa Limang. Menurutnya produksi jagung Karo terbesar di Sumut dengan kontribusi 43 persen. Sehingga sangat cocok untuk menerapkan Program Makmur ini di Karo.
Halaman Selanjutnya :
Program ini masih percontohan awal yang melibatkan lahan 10 hektare milik 5 petani. Kelima petani mendapatkan modalnya KUR dari BRI dengan biaya Rp15 juta per hektar dan dibayar saat panen pokok dan bunganya.
Load more