Karo,
Sumatera Utara - Kementerian
BUMN menggelar panen perdana tanaman jagung Program
Makmur di Desa Limang, Kecamatan Tiga Binanga, Kabupaten Karo, Rabu (11/1/2023) sore kemarin.
Dari Program Makmur ini hasil produksi petani menunjukkan peningkatan.
Sebelum mengikuti Program Makmur, hasil panen petani rata-rata hanya 6-8 ton jagung per hektar. Sedangkan pada panen perdana jagung program ini hasil panen mencapai 10 ton per hektar.
Makmur adalah singkatan dari Mari Kita Majukan Usaha Rakyat yang diinisiasi Menteri BUMN Erick Thohir.
Program ini bertujuan bagaimana Kementerian BUMN melalui sinergisitas memberikan manfaat dan dampak langsung dalam mendukung kemandirian petani. Program ini fokus untuk petani padi, jagung, tebu, kopi dan lainnya.
Program Makmur ini memiliki 5 filosofi. Pertama pendampingan intensif pada petani, kedua berbudidaya pertanian berkelanjutan, ketiga melibatkan rantai pasok, yaitu ada 8 elemen.
"Semua elemen berkontribusi. Ini semacam pekerjaan rumah yang diberikan Menteri BUMN untuk bekerja kelompok. ID Food jadi leader project ini. Harapan kita di sini bisa dimasukkan teknologi membantu panen," kata Adri Muchtar, perwakilan dari ID Food.
Keempat, menggunakan atau didukung teknologi di semua tahapan dan kelima, target utamanya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.
"Harapan kami dari 5 filosofi ini semua bisa dilakukan. Kami ingin Program Makmur ini bisa berjalan yaitu memakmurkan masyarakat menjadi aksi nyata bukan hanya konsep," tegasnya.
Adapun 8 elemen yang terlibat dalam program Makmur ini adalah Petani, offtaker yang dipimpin oleh ID Food, pemda setempat hingga penyuluh, perbankan yang dipimpin oleh BRI, pupuk dan anti hama dari Sam Hyang Seri, teknologi pertanian, serta perizinan dan dokumentasi.
Menurut Adri, semua program Makmur ini dilaporkan lengkap secara digital dan dilaporkan langsung ke presiden lewat aplikasi Aifarm dan Dasboard. Sehingga data Makmur lengkap, izinnya harus ada dan akan diinput di aplikasi.
"Ini bentuk digitalisasi juga. Jadi para pejabat tinggal buka di aplikasi dan cek di mana saja Program Makmur terlaksana, berapa petaninya dan produksinya berapa. Program ini didukung oleh teknologi informasi untuk dokumentasi dan laporan," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Karo, Metehsa Purba sangat berterima kasih adanya Program Makmur di Desa Limang. Menurutnya produksi jagung Karo terbesar di Sumut dengan kontribusi 43 persen. Sehingga sangat cocok untuk menerapkan Program Makmur ini di Karo.
Program ini masih percontohan awal yang melibatkan lahan 10 hektare milik 5 petani. Kelima petani mendapatkan modalnya KUR dari BRI dengan biaya Rp15 juta per hektar dan dibayar saat panen pokok dan bunganya.
"Harapannya program ini bisa berkembang lagi," katanya.
Dalam Program Makmur ini ia berharap ada kenaikan produktivitas sehingga penghasilan dan kesejahteraan meningkat. Ia berharap kolaborasi BUMN dalam Program Makmur ini terus berlanjut dan memberikan manfaat lebih luas lagi. (ayr/wna)
Load more