Ke depan, lanjut bupati dua periode ini, perjuangan akan semakin berat, sehingga butuh berbagai program yang berkesinambungan dalam menurunkan penduduk miskin di Kabupaten Tapanuli Utara akan terus dilakukan.
"Semua elemen harus bekerja, bergerak bersama-sama dan saling berkolaborasi. Program-program yang sudah berjalan harus lebih ditingkatkan agar pendapatan dan kesejahteraan masyarakat kita terus meningkat," tambahnya.
Kemudian lanjutnya, mengutip dari data BPS di atas, bahwa nilai Garis Kemiskinan (GK) di Kabupaten Tapanuli Utara meningkat dari Rp 437.428, pada 2021 menjadi Rp 466.316, pada 2022 akibat kenaikan harga komoditas pokok yang dikonsumsi masyarakat.
"Berarti secara keseluruhan bahwa masyarakat Tapanuli Utara semakin sejahtera sepanjang tahun 2022. Meskipun GK naik, jumlah penduduk miskin yang pengeluaran perbulan dibawah GK semakin menurun. Hal ini menunjukkan sebagian besar penduduk miskin telah keluar dari status penduduk miskin. Perjuangan kita tidak cukup sampai di sini saja, kita harus bisa menjadi salah satu kabupaten terdepan dan angka kemiskinan semakin rendah," tutup Bupati Nikson.(SSG/LNO)
Load more