Lampung Tengah, Lampung - Harga minyak goreng bersubsidi dari pemerintah yakni Minyakita di Pasar Tradisional Bandar Jaya, Kabupaten Lampung Tengah, mengalami kenaikan, karena langka sudah sepekan terakhir.
Satu liter Minyakiita saat ini dijual Rp16 ribu sampai Rp17 ribu. Padahal, sebelum menghilang Minyakita hanya dijual Rp13.500 sampai Rp14 ribu per liter. Pedagang mengaku harga beli Minyakita dari distributor naik hingga tembus Rp14 ribu per liter. Semula harga distributor Rp12 ribu per liter.
"Harga eceran Minyakita sekarang Rp17 ribu per liter. Karena modalnya mahal. Kalau harga minyak goreng kemasan lain harganya stabil," kata Linda Mayasari, pedagang minyak goreng di Pasar Bandar Jaya, Sabtu (4/2/2023).
Menurutnya, pemerintah atau distributor seharusnya mengubah harga yang tertera di kemasan Minyakita sehingga masyarakat tahu ada kenaikan harga. "Pelanggan komplain, karena tulisannya Rp14 ribu per liter. Makanya kita jelasin, kita belinya mahal. Jualnya mahal," tuturnya.
Selain memberatkan, kenaikan harga tanpa sosialisasi ini membuat konsumen mengeluh. Sebagian memilih membeli minyak curah.
"Minyakita sekarang sudah tidak sesuai harga eceran tertingginya lagi. Untuk per dus isi 12 liter kita ngambil dengan distributor Rp190 ribu. Artinya, harga per liternya Rp16 ribu. Kalau dijual Rp14 ribu malah jadi rugi, tidak balik modalnya," kata Bahri, pedagang sembako di Pasar Bandar Jaya.
Bahri mengungkapkan, kenaikan harga Minyakita ini terjadi sudah hampir 2 bulan lalu. Naiknya harga Minyakita yang merupakan produk pemerintah ini dikeluhkan pedagang dan konsumen.
"Ya, komplain. Anjuran pemerintah harga eceran yang tertulis Rp14 ribu per liter, namun dijual Rp17 ribu per liter. Tapi mau bagaimana, kita ngambilnya saja dengan modal Rp16 ribu per liter," ungkapnya. (puj/wna)
Load more