Satu Pekan Puasa Polres Bantul Gelar Patroli Rutin, Terbukti Turunkan Tren Gangguan Kamtibmas lingga 50 Persen

Bantul, tvOnenews.com - Satu pekan bulan Ramadhan 1444 Hijriah, Kepolisian Resor (Polres) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta,  menggelar patroli rutin. 

Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana dalam keterangan pers di Bantul, Senin (27/3/2023) mengungkapkan. patroli tersebut mampu menekan atau menurunkan tren gangguan keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) hingga 50 persen.

"Ada penurunan tren gangguan kamtibmas sebanyak delapan kejadian, atau 50 persen dari 20 sampai 26 Maret dibanding minggu sebelumnya yang sebanyak 16 kejadian," kata Iptu Jeffry. 

Jeffry menambahkan, dalam kurun waktu yang sama tren kejahatan juga mengalami penurunan sebanyak delapan kasus, dari sebelumnya tercatat 16 kasus menjadi delapan kasus, atau turun sebesar 50 persen.

Disebutkan untuk kasus kecelakaan lalu lintas di Bantul dalam kurun waktu seminggu terakhir juga mengalami penurunan sebanyak 5,5 persen, dari sebelumnya tercatat 36 kasus menjadi 34 kasus.

Iptu Jeffry mengatakan, kejadian kecelakaan lalu lintas di Bantul paling banyak terjadi di wilayah pusat Kabupaten Bantul, Banguntapan, Sewon, Piyungan dan Jetis.

"Korban meninggal dunia (kasus kecelakaan) juga mengalami penurunan, dari tiga korban meninggal menjadi satu korban meninggal," ungkap Jeffry.
 

Lebih lanjut Jeffry mengungkapkan, penurunan juga terjadi pada kasus pencurian.

"Untuk kasus pencurian menurun tiga kasus, dari lima kasus menjadi dua kasus atau turun 60 persen," katanya.

Kejadian pencurian terjadi pada rentang waktu antara pukul 03.00 sampai 05.59 WIB, dan antara pukul 12.00 sampai 14.59 WIB, dengan tempat kejadian di ruko (rumah toko) dan masjid.

Polres Bantul mengingatkan warga untuk selalu waspada. Langkah antisipasi juga sudah disiapkan seperti pemetaan wilayah rawan dan pengamanan secara terbuka dengan rutin mengadakan patroli.

"Selama Ramadhan kepolisian mulai menekan potensi kejahatan, dan kita sudah melakukan pemetaan wilayah yang menimbulkan kerawanan," pungkasnya. (Ant/Dan)