Yogyakarta, tvOnenews.com - Denyut pariwisata di Kota Yogyakarta dengan beragam destinasinya masih menjadi barometer bagi dunia pariwisata di tanah air.
Namun, beberapa pemangku kebijakan menyebutkan ada sedikit terjadi penurunan wisatawan lebaran di beberapa sektor seperti perhotelan dan restoran.
Meski demikian untuk kawasan jantung kota Yogyakarta masih menjadi favorit wisatawan.
Menyikapi statemen tersebut, Hamzah Sulaiman atau dikenal Raminten seorang pelaku wisata dan budaya di Kota Yogyakarta, menyampaikan jika pemerintah daerah harus berupaya menggedor agar wisatawan bisa "Nginep Suwe" atau Lama Tinggal menginap wisatawan di Kota Yogyakarta.
Salah satunya dengan beragam atraksi wisata yang menarik wisatawan itu sendiri.
"Ya mendorong pemerintah meningkatkan wisatawan bisa Nginep Suwe di Yogya atau artinya lama tinggal menginap makin tinggi. Sementara saat ini wisatawan memang tetap banyak berkunjung ke Yogyakarta dengan beragam tujuan destinasinya. Nginep suwe inilah yang masih perlu digenjot. Istilahnya kan selama lebaran kemarin hanya "Nunut dolan" aja," jelasnya.
Maka perlu upaya serius menggarap paket wisata berbasis budaya itu di tempat destinasi-destinasi yang lagi kekinian. Jadi, perlu ada sinergi dan kolaborasi tentu saja..
"Biar tidak Nunut dolan saja, tapi ya tuku tuku, belanja bisa ditingkatkan," ujarnya.
Menurut Hamzah, setidaknya pemerintah bisa menghadirkan alternatif agar wisatawam bisa "Nginep Suwe".
Misalnya dengan paket tour "Dolan lan Nginep" yakni paket wisata yang mengajak wisatawan berwisata jelajah alam, menginap di homestay atau vilage, sekaligus belanja menjadi satu paket wisata khas.
Ujungnya adalah spend of money atau perputaran uang dari sektor pariwisata akan tetap berjalan dan omset tidak turun.
"Kita sudah memulai dengan Event Budaya Sabtu Kliwon di pelataran Malioboro, kemudian kita ada Cabaret Show yang terus diminati wisatawan," jelas Hamzah.
Wisatawan ke Yogyakarta itu untuk mencari sesuatu yang masih memiliki nilai tradisional, suasana khas, serta keramahtamahan masyarakat Yogyakarta.
"Jadi begitu mendengar kata Yogyakarta orang akan ingat tembang jawa, ingat gamelan, ingat wayang, suasana khas, kuliner. Begitu halnya dengan Malioboro yang menjadi jantung kota Yogyakarta. Nilai sejarah, budaya serta surga belanja masih menjadi alasan wisatawan berkunjung ke Kota Yogyakarta," jelas Raminten.
Yogyakarta yang menjadi salah satu Destinasi Super Prioritas masih diharapkan bisa menjadi barometer untuk mendongkrak geliat wisata di Indonesia terlebih selama masa Pandemi lalu.
Bagi pelaku usaha seperti Hamzah Sulaiman yang memiliki basis budaya dalam usahanya mengharapkan kondisi keamanan dan kenyamanan perlu tetap dijaga.
Sepanjang kota Yogyakarta aman dan nyaman, dan pemerintah bersinergi dengan pelaku usaha dalam menyajikan paket wisata atau atraksi wisata, maka dunia pariwisata di kota Yogyakarta akan menjadi berkelanjutan. (Nur/Dan)
Load more