Yogyakarta, tvOnenews.com - Ada momen yang unik terjadi saat acara Tasyakuran Milad PKS ke 21 di Gedung Graha Wana Bhakti Yasa. Anies Baswedan hadir sekaligus naik panggung.
"Nanti dari Pak Sekjen diserahkan ke Pak ketua DPW lalu ke Pak Anies, dari Pak Anies terus ke saya," ujar seloroh pembawa acara yang diiringi tawa para tamu.
Mendengar candaan tersebut, Anies langsung menyerahkan potongan tumpeng yang diterimanya ke pembawa acara. Mereka lantas berpelukan.
Acara tersebut yang dihadiri ribuan kader, simpatisan serta para elite PKS, baik dari pusat maupun daerah pun terasa gegap gempita saat Anies hadir di venue acara pada pukul 13.54 WIB. Anies mengenakan kemeja batik bernuansa jingga khas PKS.
Setelah masuk ke tempat acara, Anies langsung menyalami tokoh-tokoh PKS satu persatu sebelum duduk, seperti ketua DPW PKS Jatijaya (Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY) Abdul Fikri Faqih, serta Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi.
Sementara, Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang semula dijadwalkan hadir pada acara ini belakangan diinformasikan berhalangan hadir.
Dalam sambutannya Anies menyampaikan bahwa hanya keadilan dan kesetaraanlah yang mampu mempersatukan bangsa dan negara.
"Karena itulah yg ingin kita hadirkan adalah keadilan kesetaraan bagi semuanya, yang menghasilkan rasa persatuan. Perubahan artinya menghadirkan keadilan untuk membawa sejahtera," jelas Anies.
Menurutnya, dengan menghadirkan keadilan, sebagai bangsa kita bisa membawa persatuan. Persatuan yang sesungguhnya yang kita perjuangkan.
"Saya berharap kita fokus pada pesan pada yang kita sampaikan. Kita berangkat ke tujuan bukan untuk mensikapi apapun label kepada kita.
Selain itu, Anies Baswedan menyampaikan jika mendapatkan label tertentu dari pihak manapun tidak perlu direspon dengan pernyataan namun justru dengan kenyataan-kenyataan yang asli.
"Kadang kita dengar ada pernyataan Capres PKS yang dilabeli tidak mendukung minoritas, anti toleransi, nah jangan di respon," jelas Anies.
Bahkan menurutnya, jika ada narasi yang memojokkan hanya perlu difollow dengan pertanyaan lanjutan. Ada contohnya apa tidak, apakah dia intoleran, apakah dia diskrominatif, tidak bersahabat pada minoritas?
"Pernyataan kita hadapi dengan kenyataan untuk menguak fakta yang tersembunyi," jelas Anies. (Nur/Dan)
Load more