Sleman, tvOnenews.com - Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) menyebut program Bela dan Beli yang pernah diterapkan Pemkab Kulon Progo mampu menurunkan angka kemiskinan hingga 8 persen. Angka ini didapat dalam 2 tahun penerapan program Bela Beli di sana.
"Sebagaimana pernah dijalankan sebelumnya, IIBF berkolaborasi dengan Pemda Kulon Progo dalam menyukseskan program Bela dan Beli Kulon Progo yang berhasil menurunkan kemiskinan hingga 8 persen dalam dua tahun implementasinya," kata Direktur IIBF, Ahmad Nur Sodik dalam keterangan tertulis, Rabu (24/5/2203).
Seperti diketahui, program Bela dan Beli adalah gerakan membela produk lokal sekaligus membelinya. Program ini telah sukses dijalankan di Kabupaten Kulon Progo untuk membantu produk UMKM agar bisa bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Menurut Sodik, kesuksesan program ini ternyata menjadi inspirasi daerah lain untuk mengikutinya. Salah satunya datang dari Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Bahkan, DPRD Kabupaten Karanganyar sudah mengusulkan program ini untuk masuk dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda). Sodik sendiri sangat mendukung inisiatif dalam Raperda tersebut.
"IIBF mendukung inisiatif ini. Karena pemulihan ekonomi nasional harus dimulai dari tingkat lokal dan dengan mendorong kesadaran masyarakat untuk memprioritaskan produk-produk dalam negeri," ujarnya.
Dijelaskan Sodik, Raperda Bela Beli Karanganyar memiliki tujuan utama untuk memprioritaskan produk-produk anak bangsa dalam pembelian dan pengadaan oleh pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat umum.
"Melalui langkah ini, Pemerintah Kabupaten Karanganyar berupaya mendorong pertumbuhan sektor ekonomi lokal, meningkatkan daya saing pelaku usaha lokal, serta menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi pengembangan bisnis di wilayah tersebut," ungkap pria yang juga Koordinator Gerakan Beli Indonesia Wilayah Jateng-DIY ini.
Lebih lanjut Sodik menerangkan, Raperda Bela Beli Karanganyar, merupakan langkah progresif dalam memperkuat ekonomi pelaku usaha dalam negeri.
Inisiatif ini juga sejalan dengan misi Gerakan Beli Indonesia, platfom perjuangan ekonomi yang diusung IIBF untuk mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya membeli produk dalam negeri sehingga potensi ekonomi dalam negeri menjadi kekuatan bagi anak-anak bangsa sendiri.
"Kami berharap langkah ini dapat menjadi contoh yang menginspirasi pemerintah daerah lainnya untuk mengadopsi kebijakan serupa," ucapnya.
Dirinya mengajak seluruh lapisan masyarakat dan pihak terkait untuk mendukung Raperda Bela Beli Karanganyar menjadi Peraturan Daerah.
"Dalam Raperda Bela Beli Karanganyar memberikan kesempatan bagi pelaku usaha lokal untuk tumbuh dan berkembang dengan memberikan prioritas dalam pengadaan barang dan jasa," terangnya.
Ia menjelaskan, Gerakan Beli Indonesia dan IIBF siap berperan sebagai mitra strategis bagi pemerintah daerah dalam menyediakan dukungan, pendampingan, serta promosi produk-produk lokal di Kabupaten Karanganyar. (Apo/Dan)
Load more