Hal ini seperti yang telah dilakukan di Kabupaten Kulonprogo sejak 2013. Gerakan Beli Kulonprogo telah mampu menurunkan angka kemiskinan hingga 8 persen.
Oleh karenanya, menurut Mukhlis, hal itu patut ditiru oleh pemerintah provinsi DIY maupun Kabupaten/Kota di DIY.
"Memilih produk lokal bukan karena lebih murah, tetapi karena milik anak bangsa sendiri. Membela dan membeli produk lokal itu menghidupkan persaudaraan serta perkonomian masyarakat," ungkapnya.
Ketua Indonesia Islamic Business Forum (IIBF) DIY ini menambahkan, jika semua Pemda dan BUMD yang ada di DIY menggunakan produk lokal, maka angka pengangguran akan berkurang.
Ia menyebut, ketika melakukan pembelian terhadap saudara sendiri maka perputaran uang ada di dalam lingkungan dan kalangan sendiri. Sehingga uang tidak akan mengalir keluar.
"Closed Loop Economy adalah langkah yang diambil agar perputaran ekonomi selalu berputar di dalam internal lingkup yang diinginkan. Baik lingkup komunitas, lingkungan, wilayah, daerah, propinsi maupun negara," pungkasnya. (apo/buz).
Load more