"Setelah kita hitung dengan beban (waktu) belajar per minggu itu tambahnya juga tidak begitu banyak karena selama ini, anak SMP sampai jam 2 (14.00), kadang-kadang masih ekstra. Sekarang ini, dengan lima hari sekolah, perhitungannya sampai jam 3 (15.00) lebih 15 menit dan bisa digunakan untuk ekstra, dan itu pun tidak setiap hari," paparnya.
Ery menganjurkan sekolah agar tidak memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa apabila dirasa tidak penting. Tujuannya agar beban belajar para siswa tidak semakin bertambah.
"Untuk PR, saat ini, memang PR itu tidak dianjurkan karena anak-anak itu dituntut untuk kreatif dengan adanya Merdeka Belajar," ujarnya.
Ery berharap dengan penerapan lima hari sekolah, pendampingan dari orang tua kepada anak akan lebih efektif, terutama saat akhir pekan, hari Sabtu dan Minggu.
"Yang terpenting bagaimana dengan Merdeka Belajar ini anak bisa enjoy, pendampingan di sekolah waktunya semakin panjang, kemudian merapatkan koordinasi dengan orang tua. Di kala hari Sabtu dan Minggu, orang tua tetap bisa memantau putra-putrinya," pungkasnya. (Apo/Ard)
Load more