Gunungkidul, tvOnenews.com - Tidak hanya menyebabkan sejumlah wilayah di Gunungkidul, Yogyakarta, mengalami kekeringan dan krisis air bersih, ternyata kemarau juga memicu terjadinya potensi serangan kera ekor panjang di lahan pertanian milik warga.
Terkait hal ini, para petani diminta mewaspadai serangan ini sehingga lahan yang dimiliki tidak rusak atau gagal panen.
Menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Sustiwiningsih, berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, serangan kera meningkat saat kemarau tiba. Selain akan keluar dari perbukitan untuk mencari air dan pangan, kawanan primata ini juga mendekati pemukiman warga.
"Karenanya kami himbau kepada para petani agar melakukan upaya antisipasi, karena kawanan kera ini juga menyerang lahan pertanian. Padahal kalau menilik dari ketentuan yang berlaku, hewan ini tidak boleh dibunuh dan hanya boleh dihalau," kata Sustiwiningsih, Senin (10/7/2023).
Upaya antisipasi kera ini diantaranya dengan menunggu lahan serta mengusirnya saat terjadi serangan kera. Bahkan untuk mengoptimalkan pengamanan, petani juga berinisiatif memasang jaring di ladangnya.
“Ya memang harus seperti itu agar lahan pertanian tidak rusak dijarah oleh kawanan kera,” ungkapnya.
Namun, lanjutnya, ada cara lain lagi yang bisa dilakukan yakni dengan menyediakan bak penampungan air di dekat lahan pertanian.
“Jadi bisa disediakan bak yang berisi air sebagai pengalih. Kalau tidak ada ya sudah pasti akan merusak tanaman,” lanjutnya.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Hary Sukmono, mengatakan, serangan kera ekor panjang masih menjadi ancaman bagi petani.
“Kami berupaya membuat rumusan-rumusan dalam pengendalian,” kata Hary.
Menurut Hary, dibutuhkan penanganan serius dalam memgendalikan serangan monyet ekor panjang. Koordinasi antar instansi diantaranya dengan Pemerintah DIY dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dipandang perlu untuk dilakukan.
“Selain itu kita juga sudah berkoordinasi dengan panewu untuk memantau kejadian-kejadian serangan kera ekor panjang di wilayahnya masing-masing,” terangnya.
Ditambahkan dia, serangan tidak hanya di wilayah pesisir tetapi juga di wilayah luar seperti, Kapanewon Ponjong dan Semin. (ldhp/buz)
Load more