"Ternak yang sakit atau mati mendadak tidak boleh disentuh, harus dibakar dan langsung dikuburkan. Proses ini harus melibatkan petugas yang memahami prosedurnya," terangnya.
"Kita semua kan tahu kalau Gunungkidul ini kan sumber ternak, jadi pendekatan ke masyarakat dan penanganan ke warga dan hewannya harus cepat," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Syahrul menyerahkan bantuan berupa vaksin Antraks hingga pendukung lainnya senilai Rp. 631.613.132,00, dengan jumlah vaksin mencapai 60.817 dosis.
Gunungkidul sendiri mendapatkan jatah 11.017 dosis, dan DIY 12.667 dosis. Sedangkan sisanya 37.133 dosis menjadi cadangan di Balai Besar Veteriner Yogyakarta. (Ldhp)
Load more