Gunungkidul, tvOnenews.com - Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo, mengunjungi Gunungkidul pada Kamis (13/07/2023) petang. Kunjungan Yasin ini terkait kasus Antraks yang terjadi di Gunungkidul.
"Ya ini jadi peringatan (warning) bagi semua dan tak boleh diabaikan," kata Yasin, di Taman Budaya Gunungkidul, Kapanewon Playen, Kamis (13/7/2023) petang.
Kejadian di luar dugaan yang dimaksud Syahrul adalah ternak yang mati dan sudah dikubur kemudian digali kembali oleh warga dan dikonsumsi. Inilah yang menyebabkan Antraks begitu cepat menyebar ke manusia.
Namun demikian, status Kejadian Luar Biasa (KLB) Antraks di Gunungkidul belum diperlukan. Sebab penanganan oleh pemerintah setempat dianggap sudah optimal.
"Artinya jika ditetapkan status KLB berarti penanganannya belum terkendali, sementara yang saya lihat penanganannya sudah cukup baik," ujarnya.
Menurut Yasin, yang saat ini adalah sosialisasi dan edukasi ke masyarakat, dengan selalu mengingatkan kepada mereka agar tidak mengkonsumsi daging dari ternak yang sakit atau mati.
"Ternak yang sakit atau mati mendadak tidak boleh disentuh, harus dibakar dan langsung dikuburkan. Proses ini harus melibatkan petugas yang memahami prosedurnya," terangnya.
"Kita semua kan tahu kalau Gunungkidul ini kan sumber ternak, jadi pendekatan ke masyarakat dan penanganan ke warga dan hewannya harus cepat," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Syahrul menyerahkan bantuan berupa vaksin Antraks hingga pendukung lainnya senilai Rp. 631.613.132,00, dengan jumlah vaksin mencapai 60.817 dosis.
Gunungkidul sendiri mendapatkan jatah 11.017 dosis, dan DIY 12.667 dosis. Sedangkan sisanya 37.133 dosis menjadi cadangan di Balai Besar Veteriner Yogyakarta. (Ldhp)
Load more