"Dua tersangka tersebut tugasnya mencolokan kabel dan menyambungkan Ipad ke boks ATM. Kemudian menggunakan aplikasi untuk mengeluarkan uang di dalam ATM," ujar Archye setelah rekonstruksi, Kamis (13/7/2023).
Pada salah satu adegan dalam rekonstruksi, terlihat satu tersangka yang menggunakan tong sampah untuk menampung uang hasil kejahatan. Archye menjelaskan tong sampah tersebut telah disiapkan sebelumnya.
"Jadi untuk tindak pidana ini seperti jackpot. Ketika uang keluar dari mesin ATM seperti mendapatkan jackpot, langsung uang tersebut keluar dengan sendirinya, dan tempat sampah digunakan untuk menampung uang sampai habis," jelasnya.
Selain kota Jogja, lanjut Archye, komplotan tersebut juga membobol ATM di wilayah Sleman dan Bantul pada hari yang sama. Namun hanya dua ATM yang berhasil dibobol.
"Di wilayah Jogja kurang lebih kerugian sekitar Rp 75 Juta, Bantul kurang lebih sekitar Rp 123 Juta. Di wilayah Sleman belum berhasil melakukan," terangnya.
Lebih lanjut menurut Archye, sampai saat ini pihaknya masih melaksanakan proses penyidikan lantaran masih dimungkinkan ada tersangka lainnya. Menurutnya proses tindak pidana tersebut merupakan suatu sindikat.
"Masih kami dalami terkait otak dalam pembobolan ATM tersebut yang karena ini prosesnya juga masih panjang," tutupnya (Nur)
Load more