Bantul, tvOnenews.com - Sejumlah tokoh pedesaan se ASEAN berkumpul di Yogyakarta mulai Senin ( 24/7) hingga Kamis ( 27/7) untuk membahas berbagaa masalah pedesaan dalam First ASEAN Village Network dan ASEAN Rural Culture Expo In The Frameworks Of ASEAN Identity.
Acara diawali dengan makan malam di lokasi wisata Watu Goyang Mangunan Bantul Yogyakarta. PAra peserta yang merupakan perwakilan dari seluruh negara ASEAN diajak menikmati keindahan pemadangan alam dan sunset di lokasi wisata Watu Goyang yang dilanjutkan dengan makan malam.
Program First ASEAN Village Network jadi tonggak bangkitnya perekonomian dari desa. Hal tersebut sesuai dengan visi misi Gubernur DIY bagaimana Desa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu perlu dukungan penuh dari semua stakeholder.
Hal tersebut mengemuka dalam acara Welcome Dinner Back To Back ASEAN Collaborative Forum On Localizing 2030 SDG'S In The Village Level, First ASEAN Village Network dan ASEAN Rural Culture Expo In The Frameworks Of ASEAN Identity di Objek Wisata Watu Goyang Mangunan Dlingo Bantul, Senin (24/7/2023).
Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan (Dirjen PDP), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa) RI, Sugito mengatakan, bahwa dalam 'First ASEAN Village Network dan ASEAN Rural' tersebut perwakilan dari negara - negara ASEAN berkumpul untuk membahas tantangan-tantangan yang dihadapi oleh masyarakat pedesaan.
"Termasuk membuka jalan bagi pembangunan yang berkelanjutan dalam rangka sharing pengalaman, implementasi dari SDG'S. Pertemuan ini adalah pertemuan pertama, mohon maaf terima kasih kepada saudaraku dari Timor Leste yang hadir juga pada malam hari ini saudara kita yang tentu akan bergabung dengan ASEAN dan kita sama-sama untuk mengembangkan kawasan ASEAN," ungkap Sugito.
Sugito menambahkan pertemuan dua hari tanggal 25 dan 26 Juli 2023 tersebut, diharapkan dapat saling bertukar informasi terkait pelaksanaan SDG'S di tingkat nasional, di tingkat desa di masing-masing negara.
Dari pertemuan ini diharapkan menghasilkan kerangka kerja serta melestarikan budaya di ASEAN. Tidak kalah penting saling memperkenalkan budaya masing-masing, dari desa di seluruh masyarakat anggota ASEAN. Sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat desa di ASEAN.
"Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Bupati Bantul dan seluruh jajaran, Bapak Kepala Desa Mangunan yang telah menyiapkan tempat sehingga kita dapat berkumpul di ruangan ini atau di halaman ini," ungkap Sugito.
Sugito yang baru pertama datang ke lokasi Watu Goyang ini mengaku optimis, dari program tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih mengatakan, pihaknya mengapresiasi Kemendesa yang mempercayakan Mangunan, satu dari 75 desa di Bantul sebagai lokasi penyambutan semua delegasi negara di ASEAN.
Sekaligus menjadikan Desa Wisata Mangunan sebagai wakil Indonesia dalam pertemuan tahunan pertama ini. Halim optimis, dengan pertemuan yang diikuti pejabat senior di setiap negara akan memperkuat ikatan jejaring desa di ASEAN.
Sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat ASEAN. Pembangunan desa sangat penting, sehingga tidak hanya di Indonesia pembangunan yang fokus di desa. Namun hampir disemua negara di ASEAN.
"Selama itu desa juga lembaga masyarakat yang kuat menghadapi beragam tantangan karena punya kearifan lokal," pungkas Abdul Halim Muslih. (ssn/buz)
Load more