"Jadi dari pelaksana mengajukan perpanjangan pengerjaan lagi. Untuk perizinan blasting perencanaan awal tadinya 14 hari tapi ternyata menjadi 2 bulan," jelasnya.
"Kami optimis pengerjaan PPP Gesing selesai tahun ini," pungkas Amin.
Sementara itu, anggota Tim Pengawasan dan Pemantauan Danais DPR-RI, Gandung Pardiman, mengungkapkan, kedatangannya ke PPP Gesing karena mendapatkan laporan terkait molornya pembangunan. Pada kesempatan ini Gandung meminta klarifikasi dari Pemda DIY, dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan DIY.
"Tidak ada alasan lain saya ke sini selain karena banyak laporan-laporan yang masuk ke saya selaku anggota Tim Pemantauan Danais. Sebagai bentuk agregasi aspirasi, kita cocokkan dengan datang langsung ke sini," kata Gandung.
Menurut Gandung, pihaknya juga telah memberikan daftar inventarisasi masalah terkait PPP Gesing ke Dinas Kelautan dan Perikanan DIY. Secara tertulis terdapat 12 poin pertanyaan yang harus dijawab oleh Dinas Kelautan dan Perikanan DIY.
"Danais ini kan perjuangan semua rakyat DIY, karena itu Danais harus digunakan untuk kepentingan rakyat dan digunakan secara bertanggungjawab," tegasnya.
"Proyek-proyek kecil maupun besar yang didanai Danais kita cegah jangan sampai ada masalah. Jika ada masalah atau penyimpangan dalam penggunaan Danais dan diketahui oleh pemerintah pusat dan para pemantau akan membuat Danais tidak bisa naik (jumlah per tahunnya)," kata Gandung. (ldhp/buz)
Load more