Yogyakarta, tvOnenews.com - Sebanyak 29 peserta asal Yogyakarta yang mengikuti Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan dalam kondisi sehat. Namun, karena cuaca panas yang terjadi di wilayah yang menjadi lokasi Jambore Pramuka Dunia, ribuan peserta dievakuasi termasuk dari Indonesia.
Menurut Ketua Kwarcab Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, semua peserta Jambore Dunia sedang dievakuasi untuk antisipasi datangnya Topan Khanun, yang diprediksi terjadi pada Rabu (9/8/2023).
Para peserta dari Jogja dievakuasi di Wongkwang University. Pada Selasa (8/8) sore sedang dalam perjalanan menuju Wongkwang University.
"Alhamdulillah, semua peserta Jambore dunia dar Kota Yogya yang jumlah 8 peserta dan 4 tim pendamping internasional dalam keadaan yg sehat. Sedangkan peserta dari DIY total ada 29 peserta terdiri dari 24 dan 5 tim pembina dengan 3 tim pelayanan Internasional. Hingga kini dari laporan oleh tim, aman semua. Sehat semua. Kalau Peserta Indonesia berjumlah 1.569 perserta. " ungkap Heroe Poerwadi, Selasa (8/8).
Menurut Heroe, mengenai suhu panas, bagi peserta dr Indonesia pada umumnya tidak ada masalah. Dari laporan tim dilokasi, suhu panas yang dialami sudah biasa dihadapi para peserta asal Indonesia.
"Peserta kita sufah biasa menghadapi kondisi suhu yang panas itu. Artinya suhu panas itu masih familier bagi tubuh peserta dari Indonesia. hanya saja untuk peserta dari Barat yg biasa 4 musim, memang banyak bermasalah, yg kepanasan," ungka Heroe.
Secara keseluruhan menurut laporan yang diterima Heroe Poerwadi, untuk jumlah peserta sebanyak 36.000 orang dari 155 negara.
"Selasa ini dilakukan evakuasi besar2an oleh pemerintah Korea Selatan dg mengerahkan 1000 bus. Evakuasi dilakukan ke Seoul. Acara masih berlangsung sesuai jadwal, termasuk pentas seni dan penutupan Jambore dunia, hanya tempatnya yang lokasinya dipindah," pungkas Heroe. (nur/buz)
Load more