Kemudian 2023 pada semester yang sama, total kejadian laka lantas sebanyak 3353 dengan korban meninggal dunia juga turun menjadi 268 dan luka ringan 4422 jiwa.
"Ini data satu semester 2022 dan 2023. sebenarnya kalau ada semester dua di 2023 ini lebih turun lagi," kata Alfian.
Pihaknya juga memaparkan bahwasanya terdapat 308 kasus tabrak lari pada semester satu pada 2022 dan turun drastis pada semester satu 2023 dimana hanya ada 193 kasus saja. Kendati demikian, pihaknya masih menaruh perhatian kepada korban kecalakaan berdasarkan usia.
"Itu kami selesaikan semuanya. Selama ini kasus tabrak lari menjadi momok dimasyarakat, tahun ini kami tuntaskan semuanya. Saya tidak memandang siapa," paparnya.
Menurut data Ditlantas Polda DIY usia 15 sampai 19 tahun menjadi penyumbang angka kecelakaan tertinggi. Pada semester satu 2022 lalu total kecelakaan pada remaja usia 15-19 tahun mencapai 808. Kemudian semester yang sama pada 2023 turun menjadi 792 kasus.
"Ini yang kami jadikan atensi. Laka tertinggi itu justru usia remaja dan lansia. Ini yang mendasari kami lakukan psikotes dan cek kesehatan lima tahun sekali untuk SIM," ujarnya.
Ke depan pihaknya akan terus melakukan edukasi kepada anak usia remaja untuk lebih memperhatikan keselamatan berkendara.
Load more