Bantul, tvOnenews.com - Pelukis kenamaan Indonesia, Djoko Pekik tutup usia pada Sabtu (12/8/2023) sekitar pukul 08.00 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Sang maestro meninggal dunia karena peyakit yang dideritanya.
Nihil Paguril, putra keempat Djoko Pekik mengatakan bahwa ayahnya menderita diabetes lebih dari 10 tahun lamanya. Bahkan, 2 tahun yang lalu sempat jatuh dan menjalani operasi kaki.
"Terakhir, 2 minggu yang lalu juga jatuh lagi dan cedera pada tangan, namun sudah bisa diatasi. Tetapi, pagi tadi, tiba-tiba, beliau drop kondisinya dan kita bawa ke Rumah Sakit Panti Rapih. Pada jam 8 pagi tadi, dokter menyatakan bahwa bapak tutup usia," ungkap Nihil Paguril saat ditemui di rumah duka di Sembungan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (12/8) siang.
Nihil paguril menambahkan, jauh sebelum ayahnya meninggal telah berpesan agar semua anak - anaknya merawat dan menjaga karya - karyanya yang ada di gallery Sembungan," tuturnya.
Berdasarkan penuturan Nihil, Djoko Pekik pernah berpesan, bila nanti dirinya meninggal dunia, jenazahnya dilewatkan Jalan Malioboro dan Wirobrajan, rumahnya dahulu.
Oleh karena itu, ketika perjalanan dari rumah sakit Panti Rapih menuju rumah duka di Sembungan, ambulans yang membawa jenazah Djoko Pekik melintasi jalan Malioboro dan singgah sebentar di rumahnya dulu, yaitu di Wirobrajan, Kota Yogyakarta.
" Iya, beliau ketika sakit dan sehabis periksa di rumah sakit, pulangnya selalu minta dilewatkan Malioboro dan Wirobrajan. Sehingga tadi dari rumah sakit, ambulans yang membawa jenazah bapak melewati Malioboro dan Wirobrajan," ujarnya.Sementara itu, Yani Sapto Hudoyo istri mendiang seniman Sapto Hudoyo mengaku sangat kehilangan dengan meninggalnya seniman senior Djoko Pekik yang sering membantu kegiatan seniman.
"Saya menyampaikan bela sungkawa yang mendalam. Saya kaget tadi pagi mendengar kabar beliau meninggal. Belum lama ini saya ketemu beliau di pameran. Beliau aktif membantu kegiatan seniman," papar Yani Sapto Hudoyo.
Yani Sapto Hudoyo juga mengatakan, mendiang Djoko Pekik telah menyiapkan sendiri makamnya di kawasan makam seniman di Imogiri.
"Saya menyaksikan sendiri beliau menyiapkan makamnya, termasuk menanam sejumlah pohon di dekat calon makamnya. Beliau telah menyiapkan semuanya," ungkap Yani Sapto Hudoyo.
Djoko Pekik yang lahir tanggal 2 Januari 1937 di Purwodadi. Selama hidupnya, Djoko Pekik dikenal sebagai seorang seniman lukis Indonesia yang pernah belajar di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) tahun 1957 hingga 1962.
Karya lukisnya yang terkenal adalah "Berburu Celeng". Lukisan ini menggambarkan keadaan para pemimpin Indonesia pada masa Orde Baru. Begitu fenomenalnya lukisan ini hingga terjual seharga 1miliar Rupiah. Angka tersebut merupakan harga tertinggi sebuah lukisan di tahun 1998.
Djoko Pekik meninggal dunia di usia 86 tahun. Menurut rencana, jenazah akan dimakamkan di makam khusus seniman di Imogiri Bantul Yogyakarta, Minggu (13/8). (Ssn/Ard)
Load more