Gunungkidul, tvOnenews.com - BPBD Gunungkidul mencatat, dari 18 kapanewon yang ada 14 kapanewon diantaranya berpotensi mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun ini.
Dari jumlah tersebut, total warga terdampak diperkirakan mencapai 107.853 jiwa. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul, Sumadi mengatakan, saat ini wilayah Gunungkidul sudah mulai memasuki puncak musim kemarau.
"Gunungkidul terdiri dari 18 kapanewon. 14 kapanewon berpotensi mengalami krisis air, dan 4 kapanewon lainnya, yakni Kapanewon Wonosari, Karangmojo, Playen, dan Kapanewon Semin, diprediksi terbebas dari masalah kesulitan air bersih," kata Sumadi, Selasa (15/8/2023)
Berdasarkan data yang ada di BPBD Gunungkidul, di 14 kapanewon tersebut ada 55 kalurahan yang berotensi terdampak, yang tersebar di 350 dusun, dengan jumlah warga 107.853 jiwa.
“Jumlah KK-nya ada 30.526 yang tersebar di 816 RT,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi dampak kekeringan yang makin meluas, lanjut Sumadi, pihaknya (BPBD) telah menetapkan status siaga darurat kekeringan, yang berlaku hingga 30 September 2023.
“Tapi penetapan status tersebut bersifat situasional, jadi bisa diperpanjang tergantung kondisi di lapangan,” ujarnya.
Load more