Sleman, tvOnenews.com - Jari tangan seorang bocah TK berinisial D terjepit lubang kunci pintu gerbang. Peristiwa terjadi di rumah bocah tersebut di Padukuhan Sendari, Tirtoadi, Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Selasa (5/9/2203).
Bagian yang terjepit adalah jari tengah tangan sebelah kanan. Jari masuk pada lubang kunci pintu gerbang yang terbuat dari besi.
Orang tua D, Ekawati menjelaskan saat itu anaknya tengah menunggu kakaknya ganti baju untuk berangkat sekolah bersama. D menunggu di pagar rumah seorang diri.
"Jadi mungkin karena iseng nggih dimasuk-masukin gitu (jarinya) trus tiba-tiba ya udah masuk aja gitu," kata dia ditemui wartawan di rumahnya.
Diceritakan Ekawati, awalnya ia sudah mencoba mengeluarkan jari anaknya dengan cara manual. Yakni dengan mengolesi jari yang terjepit menggunakan minyak goreng agar licin.
"Sudah saya kasih minyak goreng, pikir saya kalau dikasih minyak diputer gitu bisa keluar. Tapi mungkin karena anaknya sudah panik jadi sudah bengkak, sudah susah mau keluarnya," ungkapnya.
Dirinya kemudian mencoba menghubungi temannya yang suaminya seorang petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sleman. Beberapa saat kemudian dua orang petugas Damkar tiba di lokasi.
Sebelum melakukan penyelamatan, petugas terlebih dahulu menenangkan bocah tersebut.
"Yang pertama untuk keamanan korban sendiri karena masih anak kecil dari sisi ketenangannya masih kurang kita bantu agar tenang dulu agar evakuasi berjalan lebih lancar," kata petugas Damkar Sleman, Burhani.
Petugas kemudian mengevakuasi dengan cara memotong besi menggunakan alat gerinda, gergaji besi, hingga tang catut. Namun selama proses evakuasi, sang bocah beberapa kali menangis kesakitan.
"Kendalanya di korban mengeluh agak panas, sakit, nyeri, itu wajar. Dan kita bantu menggunakan air dingin untuk meredakan nyerinya dan memperlancar proses evakuasi," bebernya.
Setelah 30 menit, proses evakuasi akhirnya berhasil. Jari bocah tersebut berhasil dikeluarkan tanpa mengalami luka-luka.
"Alhamdulillah tadi berhasil dievakuasi dengan menggunakan alat gerinda mini dengan aman dan lancar," ucapnya.
Setelah jarinya berhasil dievakuasi, bocah D kemudian diantar ke sekolah menggunakan mobil pemadam kebakaran. Tujuannya agar anak tidak trauma apabila harus berada di rumah.
"Untuk masyarakat luas kami imbau untuk lebih berhati-hati dalam menjaga anaknya. Diawasi jangan sampai melakukan kegiatan yang bisa membahayakan anak-anak kita sendiri," pungkas Burhani. (apo/buz).
Load more