Yogyakarta , tvOnenews.com - Yogyakarta dianugerahi potensi alam yang mendukung kehidupan masyarakatnya mulai dari kawasan hutan dan pegunungan di Lereng Gunung Merapi maupun anugerah keindahan dan keindahan bentang alam di pantai-pantai wilayah perairan Laut Selatan.
Diantara potensi alam itu terletak di desa Girikerto, Turi, Sleman yang terletak di sisi selatan Gunung Merapi, yang merupakan sebuah wilayah agraris yang pinggiran dengan penduduknya hidup bersawah dan berkebun. Tanaman yang menjadi komoditas utama adalah salak dan padi. Buah-buahan lain juga tumbuh di pinggiran kota di wilayah ini.
Selain itu, beberapa warga juga memiliki usaha peternakan kambing PE (Peranakan Etawa). Desa Girikerto juga dikenal karena memiliki kearifan lokal atau kearifan lokal yang mengakar kuat di tengah kehidupan masyarakatnya.
Salah satunya yang diejawantahkan ke dalam Program Kalurahan Mandiri Budaya yang digulirkan Pemda DIY dengan dimotori Paniradya Kaistimewan DIY . Bersama dinas terkait Program Kelurahan Mandiri ini terbukti mampu memacu perekonomian warga dan meningkatkan pendapatan asli desa.
Melalui Badan Usaha Milik Kelurahan (BUMKal) “Gerbang Merapi” dan didukung Dana Keistimewaan (Danais), Pemerintah Girikerto Turi Sleman, bersama masyarakat membangun Stasiun Pengisian Tangki Air (SPTA).
Hal itu dilakukan untuk mengoptimalkan potensi sumber mata air, Sendang Panguripan dengan harapan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Menurut Carik Girikerto, Krisna Cahyana, SH, bahwa Stasiun Pengisian Tangki Air (SPTA) telah beroperasi mengelola udara dari mata air Sumber Panguripan, diawali dengan pendampingan dari Dinkop, kemudian dibuat masterplan pada tahun 2022 dan akhirnya bisa jalan operasional pada tahun 2023.
“Nama SPTA sendiri agar lebih mudah diingat, seperti kita mengingar kalau SPBU untuk BBM, sdangkan SPTA untuk air. Jadi lebih mengena brandingnya,” ungkapnya.
Foto: Carik Girikerto Krisna Cahyana, dan Direktur BUMkal M Saipudin saat berada di SPTA Girikerto
Untuk pendistribusian udara dari STPA ini sudah sampai luar Jogja diantaranya ke depot-depot udara, juga bekerjasama dengan pihak ketiga. “SPTA juga mensuplai air ke konsumen sebagai pihak tiga yang mengambil air kesini, kami mendistribusikan ke event even, hingga sampai kolam renang dan lainnya,” jelasnya.
Keberadaan SPTA menjadi berkah bagi masyarakat desa Girikerto. Selain meningkatkan tenaga kerja juga menambah pendapatan asli daerah kelurahan, sehingga dapat mendukung unit usaha lainnya.
Saat ini BUMkal Gerbang Merapi telah memiliki sebanyak 29 truk tangki, dengan total driver dam kernet sebanyak 50 orang yang merupakan warga sekitar.
“Ya, dalam sehari untuk 1 truk biaa melakukan pengambilan udara sekitar 3-4 kali, dengan harga per tangki hanya 20 ribu rupiah maka dalam sehari meraup omset 800-900 ribu rupiah, atau dalam sebulan mencapai 22 juta rupiah,” terang Krisna.
Pihak SPTA berharap untuk kedepannya, pada tahun 2024 bisa mengembangkan potensi untuk usaha air minum kemasan dan tentu berkoordinasi dengan Paniradya Pati Keistimewaan didampingi Dinkop DIY.
Menurut Krisna yang juga disapa Mas Carik ini, konsumen bisa membeli langsung melalui pengelolanya, hal ini adaah BUMKal atau Badan Usaha Milik Kalurahan Girikerto.
Sementara itu menurut Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan DIY Aris Eko Nugroho, SPTA yang dibangun di desa Girikerto, Turi, Sleman merupakan salah satu program kalurahan mandiri budaya dimana warga di kelurahan ini berusaha untuk mengembangkan potensi yang ada. Salah satu potensi di desa ini terdapat sumber daya mata air yang melimpah.
“Girikerto sudah ada SPTA terkait pengisian udara, PADesnya meningkat karena satu tangki Rp20.000, setiap hari minimal 50 tangki, mereka sudah dapat PADes yang lebih dibandingkan sebelumnya, sebelum ada program ini tidak ada aktivitas ini. Sekarang ini sudah mendapatkan, ada potensi pendapatan yang meningkat dari sebelumnya,” katanya.
Melalui bantuan keuangan khusus danais, kemudian dibangun Stasiun Pengisian Tangkir Udara (SPTA) pada tahun 2022 yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas operasionalnya. Hasilnya mampu menggerakkan perekonomian warga hingga meningkatkan pendapatan asli desa.
Salah satu pengelola M. Saipudin yang juga Direktur BUMkal Gerbang Merapi Girikerto menyebutkan meningkatnya permintaan SPTA maka berharap bisa menambah kapasitas air dari 40-50 tangki menjadi 60-70 tangki per hari.
“SPTA ini mengambil langsung dari sumbernya yakni Sendang Panguripan, biasanya komsumen memanfaatkannya untuk kebutuhan air minum, untuk lomba koi juga ambil dari sini, karena aman dan sudah teruji melalui laboratorium dengan hasil lab yang bagus kualitasnya,” ujar Saipudin.
Tak ayal truk tangki yang hilir mudik di SPTA, menjadi pemandangan sehari hari di desa Girikerto. SPTA Gririkerto banyak diminati karena proses pengambilan tidak melibatkan mesin.
Namun dengan teknik gravitasi, yakni mulai dari mata air langsung di Sendang Panguripan kemudian disaring melalui proses filterisasi dan dialirkan ke bak penampungan yang sudah tertutup sehingga bebas dari debu dan kotoran. Air kemudian disalurkan menggunakan sistem perpipaan di titik akhir SPTA.
“Sendang Panguripan yang hanya berjarak 600 meter dari SPTA, menjadi berkah alam bagi warga Girikerto karena selalu memberi manfaat baik langsung maupun manfaat berjangka,” pungkas Saipudin. (buzz)
Load more