"Aksi membatik massal kita melibatkan anak anak sekolah dasar di sekitar kawasan Sumbu Filosofi agar lebih mengenalkan budaya batik, serta agar sejak dini mencintai budaya bangsa sendiri," ujar Bagus D Setyawan, yang juga pelaku usaha dan Direktur Hamzah Batik Malioboro.
Bagus juga menjelaskan atraksi membatik massal di kawasan pedestrian Malioboro dengan tujuan memperkuat budaya sebagai bagian Sumbu Filosofi Yogyakarta yang baru-baru ini ditetapkan ssbagai Warisan Dunia Unesco.
"Ya kita nyengkuyung atau turut serta melestarikan budaya lokal batik yang juga telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia. Terlebih kawasan Jalan Malioboro menjadi bagian sumbu filosofi Yogyakarfa yang harus kita jaga bersama, salah satunya memberikan wisata edukasi berbasis budaya," ujar Bagus.
Dengan adanya Penetapan Sumbu Filosofi Yogyakarta diharapkan bagi generasi muda lebih mencintai budaya lokal bangsa sendiri, agar bisa mengenalkan kepada dunia bahwa budaya lokal masih tetap dilestarikan dan terjaga. (nur/buz).
Load more