Sleman, tvOnenews.com - Universitas Terbuka (UT) bakal menerapkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hal ini dilakukan guna meningkatkan kualitas pendidikan, sekaligus menyiapkan generasi emas Indonesia 2045.
Rektor Universitas Terbuka Ojat Darojat mengatakan, rencana tersebut berangkat dari banyaknya kebutuhan tutor dalam kegiatan pembelajaran online. Baik itu untuk melaksanakan pembelajaran interaktif yang sifatnya sinkronus real-time maupun tidak.
"Dalam satu semester kita membutuhkan tutor online antara 30-35 ribu untuk mendukung kelas yang kita kembangkan karena mahasiswa UT kan setengah juta lebih, pada saat ini mahasiswa UT 535.360 orang," kata dia di sela acara 3rd International Conference on Innovation in Open and Distance Learning (INNODEL) 2023 di Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Senin (23/10/2023).
Untuk menangani jumlah mahasiswa sebanyak itu, lanjut Ojat, pihaknya membutuhkan adanya teknologi. Terlebih jumlah setengah juta mahasiswa tidak sebanding dengan jumlah dosen UT yang hanya sekitar 700 orang.
Oleh karena itu, teknologi AI disebut sebagai kebutuhan yang bisa mengolah kualitas pendidikan jarak jauh dengan sangat baik. Sebab menurutnya, mengolah kualitas pendidikan jarak jauh akan berbeda dengan mengolah kualitas pendidikan tatap muka.
"Dengan pemanfaatan teknologi maka kegiatan tutorial online yang dilakukan bisa menggunakan AI dalam bentuk misalnya chat board yang bisa melayani, interaksi, hubungan antara tutor bisa digantikan dengan mesin dalam hal-hal tertentu ini kan sangat memudahkan. Nanti juga dalam misalnya penyelesaian tugas-tugas mahasiswa atau pemeriksaan ujian akhir semester bisa dilaksanakan dengan mesin," ungkapnya.
Di samping itu, pemanfaatan teknologi AI juga dianggap bisa menghemat anggaran. Ojat mencontohkan, setiap semester pihaknya harus mengeluarkan anggaran miliaran rupiah untuk membayar pemeriksa hasil ujian.
Load more