Yogyakarta, tvOnenews.com - Sejumlah tokoh dari berbagai kalangan, hingga lembaga dan media menerima penghargaan Anugerah Kebudayaan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kantor Kepatihan Yogyakarta, Selasa (31/10/2023).
Anugerah Kebudayaan Gubernur DIY merupakan salah satu bentuk dukungan dan apresiasi Pemerintah kepada para Seniman dan Budayawan yang telah maupun masih bekerja dalam upaya mempertahankan, melestarikan, dan memberikan kontribusi positif pada nilai, seni, serta tradisi kebudayaan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada Anugarah Kebudayaan 2023 yang digelar di Bangsal Kepatihan tersebut dibagi menjadi 5 Kategori yakni Pelestari/Pelaku, Lembaga, Media, Pelopor Pembaharu dan Pelopor, serta Kategori Lainnya.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut, anugerah kebudayaan Gubernur tersebut merupakan bentuk apresiasi dan ucapan terima kasih Pemda DIY atas nama masyarakat DIY terhadap komitmen, aksi nyata, serta konsistensi para pelaku dan pelestari budaya di DIY.
Kepada para penerima penghargaan Sultan berharap besar agar apa yang diterima tidak dipandang dari nilai materialnya semata. Melainkan sebagai simbol niat baik dan ketulusan.
"Ini merupakan wujud dukungan kami sebagai tambahan motivasi dan semangat untuk terus berkarya dan berjuang di bidang yang telah saudara pilih. Saya ucapkan selamat kepada para penerima penghargaan. Kiranya Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa mengiringi langkah saudara-saudara semua agar dapat terus menjadi sosok inspiratif bagi yang lainnya," pungkas Sultan.
Bagi para penerima anugerah kebudayaan Gubernur DIY ini, penghargaan menjadi tanggungjawab mereka untuk lebih berkontribusi maupun berkiprah di bidang kebudayaan.
"Alhamdulillah atas penghargaan ini, saya berkomitmen untuk terus mengembangkan batik sebagai bagian penting dari kebudayaan Indonesia. Saya akan bekerja lebih keras dalam menciptakan desain-desain baru yang menggabungkan unsur tradisional dan modern untuk mempertahankan warisan budaya ini," jelas Iffah M Dewi, salah satu penerima Anugerah Kebudayaan yang juga seorang desainer muda yang berkiprah dalam Sogan Batik Rejodani, dengan membuat karya batik bercorak nuansa Islami.
Iffah juga berkomitmen akan melakukan berbagai terobosan untuk melestarikan kebudayaan di Yogyakarta khususnya batik agar semakin dikenal diberbagai event kelas dunia.
" Terobosan ke depan yang ingin saya lakukan adalah menghadirkan batik dalam konteks global. Sejalan dengan visi Gubernur untuk menjadikan Jogja sebagai salah satu pusat fashion dunia berbasis wastra," jelas Iffah
Anugerah Kebudayaan ini menjadi ruang apresiasi bagi para pelaku budaya dan objek-objek bangunan warisan budaya dan cagar budaya yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selain itu juga memberikan apresiasi kepada pihak yang berkontribusi secara aktif terhadap upaya pelestarian kebudayaan di Daerah Istimewa Yogyakarta melalui para pelaku budaya dan perlindungan objek-objek bangunan warisan budaya dan cagar budaya.
Para pelestari dan pelaku kebudayaan yang menerima penghargaan antara lain, Prof. Dr. Inajati Adrisijanti, Iffah M. Dewi, Petrus Agus Herjaka, Tim Behrend, Mahfud Ikhwan, Drs. Surya Helmi,Prof. Dr. Sumarsam, Prof. Dr. Djoko Suryo dan Jamaluddin Latif.
Untuk kategori lembaga, penerima penghargaan diantaranya, Yasma Syuhada, KUNCI Study Forum & Collective, Jogja Heritage Society, Perpustakaan Kolese Santo Ignatius (Kolsani) dan Yayasan Ulating Blencong Yogyakarta. Sedangkan untuk media adalah Jogja TV. (nur/buz)
Load more