Gunungkidul, tvOnenews.com - Musim penghujan diprediksi akan masuk pada minggu ketiga November 2023. BPBD Gunungkidul, Yogyakarta, mulai mempersiapkan berbagai langkah dalam upaya antisipasi bencana, dengan menggelar koordinasi lintas sektoral.
"Jadi rakor ini merupakan langkah awal mempersiapkan diri terkait adanya potensi cuaca ekstrem, sehingga dampak yang ditimbulkan dapat ditekan sekecil mungkin," kata Sub Koordinator Kelompok Subtansi Pencegahan Bencana, Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi, BPBD Gunungkidul, Agus Wibawa Arifianto, Rabu (8/11/2023).
“Kesiapsiagaan tersebut akan dilanjutkan dengan sejumlah antisipasi lainnya,” imbuhnya.
Personel, menurut Agus, juga sudah dipersiapkan, termasuk bantuan personel dari puluhan kelompok relawan. Selain itu, dukungan peralatan juga turut dipersiapkan, sehingga sewaktu-waktu terjadi bencana alam langsung bisa dikerahkan ke lokasi.
"Tentunya peran aktif masyarakat juga sangat sekali kita butuhkan," ujarnya.
Terkait dengan peta kerawanan bencana di Gunungkidul. Sejumlah potensi bencana di musim penghujan seperti tanah longsor, bisa terjadi di zona utara, seperti di Kapanewon Patuk, Nglipar, Gedangsari, Ngawen, Ponjong, hingga Kapanewon Semin.
Selain potensi tanah longsor, potensi bencana lain seperti angin kencang penyebarannya merata di seluruh wilayah Gunungkidul. Sedangkan resiko banjir berpotensi terjadi di Kapanewon Girisubo dan sepanjang aliran Kali Oya yang membentang dari Kapanewon Semin, Ngawen, Nglipar, Patuk dan Kapanewon Playen.
“Di sini masyarakat bisa berpartisipasi mewaspadai dan melakukan pengamatan lingkungan di sekitarnya. Contohnya bagi warga yang tinggal di daerah rawan longsor, jika terjadi hujan lebat dengan intesitas lama bisa segera mengungsi ke tempat yang lebih aman,” katanya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono, mengungkapkan, saat ini sudah memasuki masa pancaroba atau pergantian musim. BMKG memperkirakan musim penghujan akan terjadi di minggu ketiga November.
“Hujan akan turun dimulai dari wilayah utara, kemudian zona Selatan, dan selanjutnya menyebar ke seluruh wilayah. Meski sekarang di sejumlah wilayah sudah terjadi hujan, tapi intesitasnya masih rendah,” kata Purwono.
Pada kondisi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini, lanjut Purwono, masyarakat diminta agar sudah mulai mewaspadai adanya potensi bencana. Mengingat masa pancaroba bisa ditandai dengan angin kencang yang bisa memicu terjadinya pohon tumbang dan lainnya.
Karenanya, langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan memangkas atau memotong dahan dan ranting pohon yang telah rimbun.
“Pemangkasan ini agar resiko bencana dapat diminimalisir. Bukan saja dari BPBD atau relawan, masyarakat secara mandiri bisa melakukan hal tersebut,” pungkas Purwono. (ldhp/buz)
Load more