Yogyakarta, tvOnenews.com - Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta masih menunjukkan aktivitas kegempaan maupun guguran lava yang cukup tinggi.
Dari pengamatan Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, sejak pukul 00.00-06.00 WIB, Selasa (14/11/2023) teramati 11 kali Guguran Lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimum 1,6 kilometer.
BPPTKG Yogyakarta juga mencatat terjadinya aktivitas kegempaan Guguran 17 kali, dan Hybrid/Fase Banyak 76 kali.
Sementara dari data meteorologi terpantau cuaca di kawasan Gunung Merapi (2968 mdpl) berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 18.5-23 °C, kelembaban udara 96.9-99 %, dan tekanan udara 874.1-949.8 mmHg.
Sedangkan dari pengamatan secara visual, Gunung Merapi tampak jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.
Hingga kini, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada level III (siaga). BPPTKG Yogyakarta merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (Nur/Dan)
Load more