Yogyakarta, tvOnenews.com - Ratusan massa mengatasnamakan Relawan Pendukung Ganjar Pranowo Kota Yogyakarta mendatangi kantor Satpol PP Kota Yogyakarta untuk menolak pencopotan rontek atau Alat Peraga Sosial (APS) Ganjar Pranowo.
Massa menggelar aksi tabur bunga di kawasan Balaikota Yogyakarta sebagai bentuk aksi protes.
Sebelumnya massa menggelar aksi menabur bunga dari pintu masuk sisi utara Balai Kota Yogyakarta hingga kantor Satol PP Kota Yogyakarta sebagai simbol matinya demokrasi.
Massa juga menggelar orasi berisi meminta klarifikas Satpol PP Yogyakarta terkait pencopotan Rontek Ganjar Pranowo.
Menurut salah satu simpatisan Ganjar Pranowo, Fokki Ardianto, pencopotan rontek Ganjar Pranowi yang dilakukan saat momen kedatangan Ganjar Pranowo menuai tanda tanya serta reaksi dari para pendukung Ganjar di Kota Yogyakarta.
"Jadi tuntutan kita ini, kita ingin memberikab kalrifikasi minta klarifikasi supaya apa yang dilakukan satpol pp apakah itu merupakan sebuah intruksi dari atas, mengingat bahwa situasinya sama ketika pak ganjar datang di suatu kota ya gambar-gambarnya pak Ganjar itu dicopoti," jelasnya.
Para relawan pendukung Ganjar juga menyampaikan akan memantau terus kaitannya dengan yang namanya persoalan ini.
Menurut mereka pencopotan Rontek Ganjar Pranowo oleh petugas Satpol PP yang membersihkan APS Ganjar menimbulkan pertanyaan karena bersamaan ketika momen Ganjar Pranowo berkunjung di Yogyakarta.
"Para relawan Ganjar juga meminta ketegasan Satpol PP apakah itu kebetulan ataukah ada dekengan dari pusat tadi kawan-kawan media juga sudah mendengar kan. Yang namanya kedatangan pak Ganjar kemerin itu semuanya ngerti. Maka di dalam kesempatan ini kami juga mohon supaya ketika melakukan yang namanya penegakkan perda kami mohon satpol pp juga bisa berkoordinasi dengan bawaslu dan KPU mengingat yang dibersihkan gambar pemain pemilu entah itu partai politik entah itu caleg entah itu capres dan cawapres," ungkap Fokki.
Sementara itu, Ketua Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Nur Arafat menyebutkan kegiatan pencopotan reklame atau alat peraga sosialisasi dilakukan setiap hari tanpa pilih -pilih dan tidak memandang dari partai maupun kandidat capres cawapres.
"Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta menertibkan alat peraga kampanye (APK) dan alat peraga sosialisasi (APS) yang terpasang di sejumlah titik strategis. Satpol PP melakukan penertiban secara objektif tanpa tbang pilih," ungkap Octo.
Kepala Satpol PP Kota Yogya Octo Noor Arafat mengatakan, menjelang Pemilu dan Pilpres2024 banyak terpasang APK dan APS. Terkadang banyak pemasangan APK/APS yang menyalahi aturan.
"Aturannya sudah ada dalam Perda Perda nomor 6 Tahun 2022 tentang reklame," tutur dia, Jumat (17/11/2023).
Diakuinya, banyak reklame APK ataupun APS yang menyalahi aturan. Pelanggaran tersebut hampir terjadi di semua wilayah baik di jalan-jalan protokol ataupun ruas jalan lainnya.
Upaya penegakan telah dilakukan Satpol PP Kota Yogyakarta sejak bulan Mei lalu. Hingga pertengahan bulan November sudah ada ratusan alat peraga yang terpaksa diturunkan atau dilepas.
Satpol PP Kota Yogyakarta mencatat ada 270 pelanggaran reklame yang dilakukan PSI. Selanjutnya disusul PAN dengan 124, Gelora 113, PDIP 105, dan PPP 43. Sementara Golkar 42, Nasdem 36, PKS 33, Ummat 28, PKB 21, Demokrat 19, dan Gerindra 6.
Sementara Partai Perindo pelanggarannya sangat minim.
"Pelanggaran reklame juga terjadi di paslon capres-cawapres. Kami tidak akan tebang pilih," pungkas Octo. (nur/aag)
Load more