Menurutnya proses kolaborasi bisa bekerja dengan baik ketika pemerintah mendapatkan kepercayaan publik, dan pemerintah mau memberikan kepercayaan pada publik.
Sulfikar Amir mengibaratkan kota seperti organisme yang tumbuh, menyerap sumber daya, melakukan proses produksi dan kemudian mati.
"Ada kota yang hidup dan mati, ada kota yang belum sempat hidup sudah mati," ujar Sulfikar.
Senada dengan Sulfikar, Direktur RUJAK Centre for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja menyebut bahwa IKN tidak mencerminkan kebutuhan kota-kota masa depan.
"IKN tidak mencerminkan kota masa depan, ia hanya kumpulan bangunan tanpa manusia, ia akan mengulang kesalahan lama pembangunan urban di Indonesia berdekade-dekade lamanya. IKN tidak bisa menjadi kota yang dapat dicontoh kota-kota lain di Indonesia," kata Elisa. (ebs)
Load more