Sleman, tvOnenews.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan batal menjadi pembicara dalam kuliah umum Indonesian Future Stadium General di Auditorium Magister Manajemen (MM) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat (17/11/2023).
Anies diundang dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 dalam diskusi bertajuk Funding Justice Development Path for the Future of Indonesia: Promoting Jakarta Kota Kolaborasi as a Pioneer of Global Sharing City.
Koordinator Acara, Muhammad Khalid, mengatakan ada pihak yang mengatasnamakan rektorat UGM tidak mengizinkan kehadiran Anies.
"Dari pihak kampus menuliskan di situ ada redaksi bahwa apabila tetap mendatangkan (Anies) memaksakan seperti itu akan ada aparat keamanan yang menertibkan acara ini atau dalam bahasa sederhananya dibubarkan," kata dia.
Khalid menjelaskan awalnya dia sudah melakukan pertemuan dengan pengelola Prodi MM UGM untuk menggelar acara tersebut sekitar dua pekan lalu.
Saat itu, dirinya juga menyampaikan bahwa turut mengundang Anies dalam kapasitasnya sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta. Kemudian pihaknya membuat flyer dan poster terkait acara tersebut.
Selain Anies, dalam kegiatan tersebut turut pula menghadirkan Duta Besar Denmark untuk Indonesia Lars Bo Larsen, Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns, Pakar Sosiologi Perkotaan Nanyang Technological University (NTU) Singapura Sulfikar Amir, Direktur Eksekutif Rujak Urban Studies Elisa Sutanudjaja dan Ekspert on Urban Planning and Development of UGM Tri Mulyani Sunarharum.
"Jadi missing-nya itu kita sudah deal dan sudah sama-sama tahu dengan pihak pengelola tapi memang ada intervensi langsung dengan pihak yang lebih tinggi," ungkapnya.
Khalid menambahkan pembatalan Anies sebagai pembicara dilakukan pada Kamis (16/11/2023) sore.
Kemudian pihaknya mengganti Anies dengan pembicara lain, yakni Menteri Perdagangan 2015-2016 Thomas Trikasih Lembong.
"Kemarin sore menjelang malam kami terpaksa batalkan juga dan di sana poster tidak dipasang yang besar di perempatan itu dan kita sesuaikan dari line up narasumber itu," terangnya.
Dalam kesempatan itu, Khalid juga menunjukkan isi pesan WhatsApp dari pihak rektorat UGM yang bernama Wija.
Dalam pesannya, Wija juga menuliskan jika dirinya sudah dihubungi aparat kepolisian dari Polda DIY.
"Ya dipastikan Anies datang tidak. Jika datang terpaksa seminar dibatalkan karena kami sudah dihubungi dari Polda DIY juga," demikian bunyi pesan WhatsApp tersebut.
Sekretaris UGM Andi Sandi mengatakan pihaknya masih melacak pihak yang mengatasnamakan rektorat dan melarang kehadiran Anies.
"Kalau dikatakan (Anies) tidak dapat izin oleh rektorat, sampai sekarang kami masih tracking itu," ujarnya.
Andi memastikan UGM terbuka untuk tokoh siapapun dan kegiatan apapun sepanjang kegiatan itu murni mimbar akademik dan tidak ada unsur kampanye politik.
"Apalagi Mas Anies alumni kami. Kan UGM juga rumah beliau. Wong beliau juga bagian Kagama (Keluarga Alumni Gadjah Mada). Beliau tentu tak akan melanggar prinsip-prinsip akademis yang berlaku dan kami welcome saja," pungkasnya. (apo/nsi)
Load more