"Usulannya dari kalurahan, kemudian ada diskusi berapa KK (Kepala Keluarga) yang terlibat, kemudian baru muncul aktivitas mau dilakukan apa di situ," ungkapnya.
Lurah Caturharjo, Kapanewon Sleman, Agus Sutanto menyatakan, tahun ini pihaknya mendapatkan BKK Danais urusan pertanahan sebesar Rp 388 juta. Bantuan itu dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui budidaya tanaman cabai dan peternakan kambing.
"Tahun ini realisasinya untuk keluarga miskin ada 60 KK untuk budidaya cabai lahannya 6 hektare. Untuk yang peternakan kambing ada 4 kelompok masing-masing 15 orang, jadi total 120 orang (budidaya cabai dan kambing)," ujarnya.
Adanya BKK Danais urusan pertanahan diakui Agus sangat membantu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terlebih saat ini harga cabai di pasaran terbilang tinggi, menembus Rp 60-80 ribu per kilogram dari tingkat petani.
"Harga tinggi kan otomatis masyarakat penerima (BKK Danais urusan pertanahan) untungnya sangat signifikan. Secara umum kesejahteraan masyarakat yang menerima ini sudah meningkat.
Agus melanjutkan, pada tahun depan pihaknya akan mengajukan lagi BKK Danais urusan pertanahan dengan menambah sektor yang dikelola. Yakni membuat rumah sambal untuk mengatasi saat harga cabai murah, serta budidaya lele untuk menambah gizi mencegah stunting.
Sementara itu, Lurah Pondokrejo, Kapanewon Tempel, R Widiyatma menyampaikan pihaknya menerima BKK Danais urusan pertanahan tahun ini sebesar Rp 122 juta. Bantuan itu digunakan untuk sektor pertanian berupa budidaya tanaman cabai dan mentimun.
Load more