Gunungkidul, tvOnenews.com - Konflik tahunan kera ekor panjang dengan warga di hampir seluruh kapanewon (kecamatan) di Gunungkidul, Yogyakarta seakan tak berkesudahan.
Sepanjang tahun, terlebih saat kemarau panjang, gangguan hewan mamalia ini selalu terjadi. Berbagai cara penangananpun sudah dilakukan namun belum pernah berhasil.
Atas dasar itu, beberapa waktu lalu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul menggandeng Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk melakukan kajian terkait penanganan monyet dengan nama latin Macaca Fascicularis ini.
Bertahun-tahun, DLH kewalahan menangani koloni monyet ekor panjang yang merusak lahan pertanian dan masuk ke permukiman warga.
Menurut Kepala DLH Gunungkidul, Harry Sukmono, dari laporan dan data yang masuk, konflik kera ekor panjang dengan warga terjadi hampir di seluruh kepenewon, khususnya di zona selatan Gunungkidul.
"Sudah, kami kerja sama dengan Fakultas Kehutanan UGM untuk melakukan kajian karakteristik monyet ekor panjang. Dari kajian tersebut akan kami lakukan penanganan terarah dan terukur," kata Harry, Jumat (1/12/2023).
"Kajian yang dibuat sangat rinci. Itu (kajian) difokuskan pada karakter koloni, perilaku, kebiasaan, pola hidup, perkembangbiakan, hingga makanannya seperti apa," ujarnya.
Load more