Menurut pria yang menjabat Dosen Fisipol UGM tersebut, Ade Armando sudah bukan lagi dikenal sebagai buzzer atau sekadar pegiat media sosial melainkan seorang politisi dari PSI. Meski Ade secara pribadi telah menyampaikan permohonan maaf.
"Tapi itu sangat sulit untuk melepaskan statusnya sebagai politisi. Meski sebagian masyarakat tidak mengenal Ade sebagai caleg," ucapnya.
Dengan demikian, efek elektoral terhadap PSI terutama wilayah DIY akan terasa, tergantung dampaknya kecil, menengah atau besar.
"Dugaan saya tidak terlalu tinggi, karena PSI sendiri sejak awal tidak kuat. Jika menggunakan data pemilu sebelumnya PSI tidak lolos threshold 4 persen, angkanya berada di rentang antara 1-3. Bahkan di data survei angkanya dari nol koma sekian sampai maksimal 2 persen." terang Arya.
Di DIY apalagi setahu saya tidak ada wakil di DPRD. Tapi anggota PSI banyak di Jakarta sehingga disebut partai Ibukota. Dari modal elektoral yang gak kuat sehingga gempurannya saya pikir medium," lanjutnya.
Kendati demikian, masa kampanye disebutnya bisa menjadi momentum PSI untuk mengoreksi diri dengan menampilkan politik yang berbeda atau lebih dekat terhadap warga DIY.
"Saya pikir mitigasi tersebut yang akan digunakan sekitar 60 hari masa kampanye hingga menjelang pemungutan suara. Sehingga bisa jadi mereduksi efek merusak dari statement Ade terhadap simpatisan PSI," ungkap Arya Budi.
Load more