Sleman, tvOnenews.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sleman, DIY mengajak para pemilih pemula untuk berpartisipasi aktif dalam mengawasi penyelenggaraan tahapan Pemilu 2024.
Salah satu cara paling mudah adalah dengan menolak praktik politik uang.
Ketua Bawaslu Sleman Arjuna Al Ichsan Siregar meminta para pemilih pemula untuk melaporkan ke Bawaslu apabila melihat praktik politik uang. Baik itu di lingkungan keluarga, maupun di sekitar rumah tinggal.
"Politik uang merupakan sebuah racun yang dapat menghancurkan tatanan demokrasi kita, dan juga merupakan pangkal dari perbuatan korupsi," kata Arjuna dikutip dari laman resmi Bawaslu Sleman, Selasa (12/12/2023).
Menurutnya, para pemilih pemula juga diminta tidak takut untuk menolak segala bentuk praktik politik uang. Mereka harus berani menolak secara tegas apabila mendapat tawaran politik uang.
"Kita harus berani secara tegas dan terang-terangan menolak segala macam model dan bentuk praktik politik uang yang terjadi di sekitar kita," terangnya.
Di samping itu, lanjut Arjuna, para pemilih pemula juga harus mampu berperan sebagai penyampai berita yang benar dan terpercaya terkait Pemilu.
Mereka jangan sampai justru ikut-ikutan menyebarkan berita hoaks tentang Pemilu 2024.
Terlebih berita-berita yang mengandung unsur provokasi, ujaran kebencian, politisasi SARA, hingga politik identitas. Para pemilih pemula harus bisa melakukan saring sebelum sharing terhadap berita-berita soal Pemilu.
Mengutip data dari KPU RI, Daftar Pemilih Tetap (DPT) Nasional untuk Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 jiwa. Dari jumlah itu, 52 persen di antaranya merupakan pemilih muda atau sekitar 106.358.447 jiwa.
Sedangkan jika dirinci lebih detil, pemilih yang berusia 17 tahun sebanyak 6.697 jiwa atau sekitar 0,003 persen. Kemudian pemilih dengan rentang usia 17 hingga 30 tahun mencapai 31,23 persen, atau sebanyak 63.953.031 orang.
Pemilih dengan rentang usia tersebut sebagian di antaranya merupakan pemilih pemula yang baru pertama kali akan menggunakan hak pilih. (apo/dan)
Load more