Yogyakarta, tvOnenews.com - Sebanyak 9,6 juta orang diprediksi bakal masuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama periode natal 2023 dan tahun baru 2024 (nataru).
Dinas Perhubungan (Dishub) DIY melakukan berbagai antisipasi agar pergerakan lalu lintas tetap lancar.
Kepala Seksi Pengendalian Operasional Lalu Lintas, Dishub DIY, Lazuardi mengatakan, bahwa 9,6 juta orang masuk ke DIY berdasarkan pantauan durasi selama 12 hari mulai 22 Desember 2023-3 Januari 2024.
Adapun, puncak arus mudik untuk natal diprediksi terjadi pada 23 Desember dan tahun baru pada 29 Desember.
Sedangkan, puncak arus balik untuk natal pada 26 Desember dan tahun baru pada 1 Januari 2024.
Dishub DIY fokus pada perjalanan pariwisata yang cukup tinggi. Sebab proyeksi kunjungan wisatawan ke DIY sebanyak 833.883 orang.
"Yang perlu diantisipasi kemungkinan terjadi kemacetan yang padat. Karena dua arah volumenya sama. Kami sudah koordinasikan bersama instansi terkait skenario lalu lintas, perjalanan mudik dan jalan tol Solo-Yogyakarta yang akan dibuka," katanya dalam konferensi pers, Kamis (14/12/2023).
Selama nataru, Dishub DIY mengantisipasi di pintu masuk sisi timur yang berada di Prambanan. Serta jalan alternatif di jalur masuk Semin, Kabupaten Gunungkidul dan Ngemplak, Kabupaten Sleman lewat Manisrenggo.
Tiga titik tersebut menjadi patokan utama Dishub DIY untuk mengurai kepadatan lalu lintas khususnya di hari puncak yang diprediksi pada 29-30 Desember.
"Pada puncak pariwisata ini juga perlu diantisipasi di Kawasan Pathuk, Gunungkidul; Pantai Parangtritis, Bantul dan Obelix Hills, Sleman. Di Obelix perlu pengawasan karena jalannya sempit dan menanjak. Sehingga perlu manajemen apakah satu arah atau apa masih kita koordinasikan," ujar Lazuardi.
Selanjutnya dari sisi utara Pantai Parangtritis di Jembatan Kretek akan ada pengaturan rekayasa lalu lintas.
Kemudian antisipasi di sisi barat di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Apalagi informasi terkini, Jembatan Glagah di Kabupaten Kulon Progo sudah bisa dilalui selain kendaraan bertonase berat. Adapun, kendaraan berat dialihkan ke Jalan Nasional Wates-Purworejo.
Lalu sisi selatan di Kabupaten Gunungkidul sudah dibuka jalur alternatif Sembada Handayani.
"Kami pantau di jembatannya bisa dilalui, kemarin baru pengerjaan finishing. Ini (jembatan) bisa dijadikan alternatif ketika terjadi kepadatan di Jalur Pathuk-Piyungan," kata Lazuardi. (scp/buz)
Load more