"Maraknya hoax yang secara langsung berakibat pada perusakan/pembunuhan karakter lawan politik, mencipta fragmentasi sosial dan menista kesadaran rakyat. Serta tindakan-tindakan provokatif yang melahirkan konflik sosial, polariasi danperpecahan," lanjutnya.
Akmal juga menyerukan agar dihentikan segala istilah cebong kampret seperti pada pemilu sebelumnya yang hanya menguras energi dan unfaedah bagi keutuhan sebuah bangsa yang besar seperti Indonesia.
"Hari ini saya pikir kita tidak boleh mengucapkan istilah-istilah Xsbong Kamprerlt yang apalagi tujuannya untuk membunuh karakter lawan politik, bangsa ini butuh narasi-narasi pada substansial pemilu, maka frasa frasa seperti cebong dan kampret harus sudah selesai dalam politik bangsa ini, yang dikedepankan justru politik gagasan, politik intelektual menuju demokrasi yang substansial tidak sekedar prosedural formal," pungkasnya. (nur/buz)
Load more