Yogyakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memastikan stok bahan kebutuhan pokok cukup dan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah ini selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1445 H.
Hal tersebut disampaikan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, dalam keterangan resminya di Yogyakarta, Sabtu (9/3/2024).
"Hasil pantauan dari stoknya mencukupi dan ada," kata Singgih Raharjo.
Selain memastikan ketersediaan bahan pokok, Pemkot Yogyakarta juga menjamin stok elpiji 3 kilogram (kg) aman.
Singgih menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauan di tingkat agen, permintaan elpiji 3 kg diperkirakan menurun saat Ramadhan dan Idul Fitri, karena aktivitas memasak di siang hari tidak tinggi dan banyaknya mahasiswa yang mudik.
Apabila permintaan meningkat, agen akan langsung berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan bersama Pertamina sehingga bisa terpenuhi dalam sehari.
Di Kota Yogyakarta tercatat sebanyak 960 pangkalan dan 14 agen elpiji dengan kuota dalam setahun kurang lebih 22.300 metrik ton atau setara dengan pengisian ulang 7,4 juta tabung elpiji 3 kg.
Sementara itu Pemkot Yogyakarta juga melakukan pemantauan di depo PT Indomarco Prismatama, Kotagede, untuk komoditas beras, minyak goreng dan kebutuhan untuk Idul Fitri seperti sirup dan biskuit.
Singgih menuturkan pemantauan di tingkat gudang toko ritel itu untuk memastikan ketersediaan pangan mencukupi selama Ramadhan dan Idul Fitri, terutama beras.
"Stoknya mencukupi. Baik itu dari sisi bahan kebutuhan selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri seperti gula, sirup, biskuit dan sebagainya stoknya sangat cukup. Di gudang Indomaret juga ada beras SPHP dijual dengan harga sesuai yang ditetapkan pemerintah. Ternyata beras SPHP diminati oleh masyarakat pelanggan Indomaret karena dalam satu hari droping bisa langsung habis,” jelas Singgih.
Pihaknya menyatakan dengan permintaan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang diminati menjadi perhatian Pemkot Yogyakarta dan Bulog untuk bisa mendistribusikan lebih banyak lagi.
Selain memastikan ketersediaan di toko ritel maupun pasar tradisional, menurut Singgih, upaya pengendalian harga melalui pasar murah serta operasi pasar akan terus dilakukan agar masyarakat mendapatkan beras dengan harga wajar.
"Komoditas lainnya yang selalu dibutuhkan seperti telur, daging ayam juga akan dilakukan pemantauan. Kita juga kerja sama antardaerah dengan Blitar yang menjadi produsen telur. Akan kita jajaki," kata dia.(ant/buz)
Load more