Yogyakarta, tvOnenews.com - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta uji cepat puluhan sampel makanan sebagai upaya menjamin keamanan pangan bagi masyarakat selama Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Pengawas Farmasi dan Makanan, Ahli Muda BBPOM Yogyakarta, Rizqi Amalia Rohmah mengatakan, pengecekan sampel makanan perlu dilakukan seiring munculnya sentra-sentra takjil selama Ramadhan.
Dimana momentum ini seringkali dimanfaatkan oleh pelaku usaha yang tidak bertanggung jawab untuk mengedarkan makanan tidak memenuhi ketentuan.
Hingga Kamis (21/3/2024) kemarin, total ada 57 sampel makanan yang telah diuji cepat laboratorium.
Di Alun-alun Wates, Kulon Progo, petugas telah mengambil 17 sampel makanan dari pedagang untuk diuji dengan pewarna tekstil rodhamin B sebanyak 7 sampel, boraks 6 sampel, formalin dan methanil yellow masing-masing 2 sampel.
"Hasilnya semuanya aman atau negatif dari kandungan bahan berbahaya," katanya, Jumat (22/3/2024).
Sebelumnya, pengecekan serupa telah dilakukan di Pogung, Sleman dan Wonokromo, Bantul dengan mengambil 40 sampel makanan dan hasilnya juga tidak ditemukan bahan berbahaya.
Sejauh ini dari pengecekan BBPOM Yogyakarta, kata Amalia, kandungan bahan berbahaya seperti boraks, formalin dan methanil yellow masing sering ditemukan biasanya pada klanting dan kerupuk gendar. Hanya saja, kandungannya sedikit.
Untuk itu, BBPOM Yogyakarta mengimbau masyarakat supaya mengecek makanan yang hendak dikonsumsi. Dengan demikian, pangan yang dikonsumsi terjamin keamanannya.
Terpisah, Kepala BBPOM Yogyakarta, Bagus Heri Purnomo menambahkan, intensifikasi pengawasan keamanan pangan terus dilakukan mulai 4 Maret-18 April mendatang.
Target sasaran yaitu sentra takjil, distributor pangan, pasar modern, toko ritel makanan, pasar tradisional dan penjual parsel. Selain kabupaten di DIY, pengecekan makanan juga menyasar Kota Yogyakarta.
Pengecekan ini mengingat DIY sebagai tujuan wisatawan saat lebaran. Sehingga pengawasan perlu dilakukan untuk menjamin keamanan pangan masyarakat setempat maupun wisatawan yang berkunjung ke daerah ini. (scp/buz)
Load more