Yogyakarta, tvOnenews.com - Libur Lebaran 2024 diprediksi jumlah pemudik yang masuk ke Kota Yogyakarta mencapai 11,7 juta orang.
Data dari Kementerian Perhubungan jumlah pemudik yang masuk ke DIY itu terbesar nomor empat di Indonesia. Padahal keluasan wilayah DIY nomor tiga terkecil. Jumlah penduduk DIY mendekati 4 juta di antaranya dari Kota Yogyakarta mendekati 400 ribu.
Dengan prediksi pemudik tersebut, akan berdampak ke Kota Yogyakarta. Diharapkan berdampak positif bagi pariwisata di Kota Yogyakarta.
"Kalau diguyur dengan 11,7 juta itu yang melintas maupun yang nanti akan singgah (Yogya). Semoga dengan jumlah yang diprediksi segitu mempunyai dampak positif," tutur Pj Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo, Kamis (4/4/2024).
Pemerintah Kota Yogyakarta pun akan menyambut para pemudik yang melintas dan singgah ke Kota Yogyakarta pada masa libur lebaran.
Terutama terkait keamanan dan kelancaran lalu lintas yang berkoordinasi dengan Polresta Yogyakarta dan pemangku kepentingan terkait. Mengingat diprediksi ada jutaan pemudik yang akan ke Yogyakarta.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan Pemkot Yogyakarta bersama Polresta Yogyakarta, Kodim 0734 Yogyakarta dan para pemangku kepentingan terkait sudah mengadakan apel gelar pasukan Ketupat Progo 2024 pada Rabu (3/4/2024).
Kegiatan itu sebagai bentuk kesiapan untuk pengamanan dan kelancaran selama libur Lebaran di Kota Yogyakarta.
"Ini menunjukan kesiapan Pemkot Yogyakarta bersama stake holder untuk menyambut wisatawan," kata Singgih.
Pihaknya menegaskan Pemkot Yogyakarta sudah berkoordinasi dengan Polresta Yogyakarta terkait keamanan dan kelancaran lalu lintas. Terutama di kawasan ikon wisata di Yogyakarta seperti kawasan Malioboro dilakukan pengaturan dan rekayasa lalu lintas.
Menurutnya meskipun ada potensi peningkatan lalu lintas saat libur Lebaran, tapi diupayakan tidak ada kemacetan di Kota Yogyakarta.
"Kalau di Kota Yogyakarta tidak ada istilah macet. Tapi perlambatan. Masih tetap berjalan tapi melambat," ujar Singgih.
Terkait pengaturan arus kendaraan bus pariwisata yang masuk ke kota, Pemkot Yogyakarta pernah menerapkan one gate system di Terminal Giwangan masa pandemi Covid-19. Namun tidak diterapkan pada masa libur Lebaran nanti.
Singgih mengakui sudah ada kajian one gate system dan rencana akhir 2023 dilakukan uji coba. Tapi ditunda karena salah satunya mempertimbangkan kesiapan fasilitas moda transportasi.
"Kita melihat situasi dan kondisi sambil mencari momentum. Momentumnya kayaknya belum di tahun ini. Selain itu menyangkut beberapa hal terkait seperti kesiapan dari moda transportasi," tambahnya.
Singgih menyampaikan sudah memaparkan konsep one gate system ke Kementerian Perhubungan dan harapannya ada dukungan bus listrik untuk meredam one gate system. Kalau hanya mengandalkan dari bus Trans Jogja masih agak kaku jalurnya.
Jika memakai bus shuttel, bisa terintegrasi dengan bus pariwisata. Namun Kementerian Perhubungan belum memberikan kejelasan terkait hal tersebut. (nur/buz)
Load more