Tadi malam, pihaknya melalui Kantor Urusan Agama (KUA) di wilayah tersebut telah mengklarifikasi kepada Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Tamanan selaku panitia penyelenggara Salat Idulfitri di Lapangan Banguntapan.
"Dari pihak panitia juga sudah minta maaf atas kejadian tersebut. Ketika khotbah, khatib menyinggung dengan suasana perpolitikan di Indonesia. Itu di luar jangkauan dari panitia. Karena sebelumnya panitia juga tidak komunikasi dengan khatib terkait materi khotbah yang akan disampaikan," tutur Ahmad.
Dikatakan Ahmad, Kemenag sifatnya hanya memantau dan membina. Sementara, untuk pemilihan khatib menjadi kewenangan masing-masing PHBI.
Kendati demikian, ia meyakini bahwa para khatib yang diundang atau diminta untuk mengisi khotbah adalah orang-orang yang berkompeten hanya saja materi yang disampaikan kebetulan kurang pas. Sebagai informasi, khatib dalam Salat Idulfitri di Lapangan Banguntapan diketahui adalah Untung Cahyono yang merupakan Dosen Universitas Ahmad Dahlan.
Ia pun sempat terdaftar di wadah Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) di Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI).
Selain menjadi dosen, Untung pun kerap diundang sebagai narasumber di Youtube Masjid Islamic Center UAD dan menyampaikan ceramah mengenai agama di kanal Youtube tersebut.
Namun, pihak UAD sendiri akhirnya membantah soal status dosen mereka yang kini jadi viral lantaran khotbahnya soal politik tersebut. Pihak UAD pun menyatakan bahwa Untung sudah tidak mengajar lagi di UAD sejak 2022.
Load more